Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia
Vladimir Putin meminta parlemen mendukung pemberian mandat baru bagi sekutu lama yang masa jabatannya akan segera berakhir, Perdana Menteri Dmitry Medvedev.
"Putin mengajukan Dmitry Medvedev untuk menerima kesepakatan Duma Negara untuk menunjuknya sebagai perdana menteri," kata Kremlin dalam pernyataan yang dikutip
AFP pada Senin (7/5).
Pengumuman itu dibuat tak lama setelah Putin dilantik untuk menjalani masa jabatan keempatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia resmi menjabat untuk enam tahun ke depan setelah memenangkan lebih dari 70 persen suara dalam pemilihan presiden dua bulan lalu.
Berdiri di Aula Andreyvesky, Istana Kremlin yang penuh ornamen, Putin yang memegang salinan konstitusi berlapis emas, bersumpah untuk melayani rakyat, melindungi hak dan kebebasan serta melindungi rakyat Rusia.
Pesaingnya yang paling kuat, Alexei Navalny, dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden dua bulan lalu.
Pada Sabtu, Navalny dan ratusan pendukungnya ditangkap polisi karena memprotes pelantikan Putin dengan slogan "Putin bukanlah tsar kami." Tsar adalah gelar untuk Raja-raja Rusia di masa lalu.
Dalam pidato seusai pelantikan, Putin menyatakan bahwa selama enam tahun ke depan, Rusia akan membuktikand iri sebagai pemain yang kuat di panggung dunia, dengan dukungan militer yang kuat, serta mendorong peningkatan kehidupan bagi rakyat.
"Mengambil jabatan ini, saya merasakan tanggung jawab yang sangat besar," kata Putin kepada para hadirin, para pejabat Rusia dan tamu asing seperti mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder.
"Tujuan hidup dan pekerjaan saya adalah melayani rakyat dan Tanah Air," kata dia seperti dilansir Reuters.
(aal)