Politikus Malaysia Klaim Ada Sabotase Jelang Pemungutan Suara

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 09 Mei 2018 17:41 WIB
Sejumlah politikus Malaysia dari pihak pemerintah dan oposisi sama-sama mengklaim menerima panggilan telepon setiap menit hingga tak bisa berkomunikasi.
Ilustrasi pemilu Malaysia. Politikus dari pihak pemerintah maupun oposisi sama-sama mengklaim ada upaya sabotase. (REUTERS/Lai Seng Sin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah politikus Malaysia dari pemerintah dan oposisi sama-sama mengklaim ada "trik kotor" saat pemungutan suara pemilihan umum dimulai pada Rabu (9/5). Mereka menyebut telepon selulernya ditelepon terus-menerus oleh orang tak dikenal sehingga komunikasi dengan pengurus partai terganggu.

Kelompok masyarakat sipil Suaram menyebut panggilan telepon itu juga mengincar para pemimpin LSM. Menurut organisasi itu, tindakan tersebut merupakan "upaya nyata untuk menghalangi pekerjaan pembela hak asasi manusia dan politikus di saat-saat kritis hari pemilu."

Pemilu kali ini disebut-sebut sebagai yang paling berat bagi koalisi Barisan Nasional (BN) pimpinan Perdana Menteri Najib Razak. Pihak petahanan kini mesti dihadapkan dengan kelompok oposisi yang dibentuk pendahulunya sendiri, Mahathir Mohamad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski keluhan datang dari semua sisi, tak satupun tokoh politik menunjuk siapa pihak yang bertanggung jawab di balik serangan telepon mengganggu itu.
Najib mengecam serangan yang menurutnya turut diterima para pemimpin BN itu. Dia juga mengklaim banyak situs web koalisi tak bisa diakses.

"Saya sudah memerintahkan tindakan untuk segera dilaksanakan," kata Najib via Twitter.

[Gambas:Video CNN]

Sejumlah pemimpin oposisi Pakatan Harapan (PH) menyatakan mesti menonaktifkan ponselnya setelah menerima panggilan hampir setiap menit, kebanyakan dari nomor luar negeri. Menurut mereka, serangan telah berlangsung sejak sebelum tempat pemungutan suara dibuka.

"Ini adalah serangan teknologi yang kotor terhadap kami, kami telah dilumpuhkan. Kami tak bisa bicara pada siapa-siapa ... mereka mencoba menyabotase sistem elektoral dengan menggagalkan kemenangan PH," kata Lim Guan Eng, seorang pemimpin oposisi yang dikutip Reuters.
"Pihak telekomunikasi mesti melakukan sesuatu. Kami bisa mengeluh kepada pihak berwenang, tapi apa yang bisa mereka lakukan sekarang?" kata Lim.

Salah seorang menteri di pemerintahan Najib mengatakan teleponnya juga mendapatkan panggilan dari nomor asal Amerika Serikat, Inggris dan Malaysia, sementara seorang petinggi koalisi penguasa yang lain mengunggah video di Twitter, menunjukkan ponselnya terus berdering.

Reuters melaporkan pada April lalu bahwa sejumlah akun terotomatisasi atau bot membanjiri Twitter dengan puluhan ribu pesan pro-pemerintah dan anti-oposisi.

Sebuah survei yang dipublikasi Merdeka Center menunjukkan suara BN terus melemah, tapi diperkirakan masih akan memenangkan cukup banyak kursi parlemen untuk mempertahankan kekuasaan.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER