Selangor, Malaysia, CNN Indonesia -- Duta Besar
Malaysia untuk
Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim, mengkritik cara kubu oposisi, Pakatan Harapan, yang dianggap tak dewasa dalam berdemokrasi menjelang pemilihan umum pada Rabu (9/5) ini. Ia pun meminta oposisi belajar demokrasi dari Indonesia.
Zahrain mengatakan bahwa kubu oposisi di Malaysia akan melakukan apa pun untuk menyerang pemerintah layaknya musuh abadi, termasuk dengan melontarkan pernyataan yang tak jelas kebenarannya.
"Politik ini cukup rendah, tidak seharusnya dilakukan. Dan mungkin boleh belajar dari sahabat Jiran kita, Indonesia, di mana di Indonesia kita lihat, walaupun kampanyenya hebat, walaupun cara mereka menengahkan isu dengan keras, tapi dari segi persahabatan dan persaudaraan masih ada," ujar Zahrain saat ditemui
CNNIndonesia.com di Petaling, Malaysia, Selasa (8/5), sehari menjelang pemilihan umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian mengambil salah satu contoh, yaitu ketika calon perdana menteri dari kubu oposisi Pakatan Harapan, Mahathir Mohamad, mengklaim ada dugaan upaya sabotase terhadap pesawat yang akan ditumpanginya untuk mendaftarkan diri di Langkawi.
Menurut Zahrain, Mahathir sangat jelas mencoba mendapatkan simpati rakyat dengan cara yang kotor karena aparat sebenarnya sudah membantah laporan itu.
"Kalau lihat di Malaysia ini terlalu emosi, terlalu serangan yang tidak patut dilakukan, serangan pribadi, pembohongan, khususnya untuk menghasut rakyat supaya mendukung. Saya lihat permainan ini dilakukan oleh pembangkang," katanya.
Zahrain pun mengaku tak mengerti Mahathir masih menuding ada upaya penjegalan pencalonannya.
Dari segi prosesnya, kita menaruh pengendalian proses kepada komisi pilihan raya atau SPR, yang dilantik oleh Yang Dipertuan Agong. SPR satu badan independen," ucapnya.
Lebih jauh, Zahrain juga mengkritik oposisi yang selalu menggunakan isu dugaan korupsi Najib, terutama terkait laporan kucuran dana US$700 juta dari lembaga investasi negara (1MDB) ke rekening pribadi sang perdana menteri.
"Perdana menteri sendiri kan sudah bilang bahwa ini dana bantuan dari Arab Saudi. Mengapa masih pakai isu itu? Sudah basi," katanya.
[Gambas:Video CNN]Dengan demikian, Zahrain pun meminta rakyat Malaysia tak terhasut dengan klaim-klaim sepihak ini. Ia mengajak masyarakat untuk bijak dan memilih pihak yang sudah jelas rekam jejak dan hasil pekerjaannya.
"Di bawah Najib, Malaysia sudah jauh lebih maju ketimbang waktu dengan Mahathir dulu," kata Zahrain.
Namun, ketika ditanya mengenai indeks korupsi Malaysia yang jatuh ke titik terendah pada 2017 lalu, Zahrain hanya menjawab, "Itu kan karena oposisi juga yang selalu mengungkit masalah ini," kata Zahrain yang ditemui di malam menjelang hari 'mengundi' pemilu Malaysia ke-14.
(nat)