Presiden Jokowi: Ulama Harus Jadi Agen Perdamaian
Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mei 2018 10:24 WIB
Bogor, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan ulama berperan penting dalam proses perdamaian dengan cara membangun optimisme umat atas peristiwa yang menimpa sebuah bangsa.
Jokowi mencontohkan proses perdamaian di Afghanistan yang membutuhkan peran ulama di dalamnya. Indonesia, lanjut Jokowi, tentu selalu mendukung penuh peran ulama di Afghanistan.
"Kami tahu, jalan menuju perdamaian tidaklah mudah. Namun sebagai orang beriman, kami juga yakin pertolongan Allah itu sangat dekat. Kami tidak boleh putus harapan apalagi putus asa. Di sinilah saya kira peran kunci para ulama dalam menjaga momentum dan optimisme umat akan perdamaian," jelas Jokowi di Istana Bogor, Jumat (11/5), saat membuka Konferensi Ulama Trilateral Indonesia-Afghanistan-Pakistan.
Lebih lanjut, ia menganggap ulama sebagai sosok ideal lantaran didengar, dituruti, menjadi teladan bagi umat, serta memilki otoritas untuk membentuk wajah umat.
"Tidak dapat dipungkiri, ini adalah tugas berat sekaligus tugas yang mulia bagi para ulama. Untuk itulah saya kembali menyerukan, mari kita niatkan ini semata hanya untuk meraih ridho Allah," terang dia.
Konferensi ulama tiga negara tersebut adalah momentum bersejarah karena merupakan pertemuan pertama ulama dari ketiga negara besar yang mewakili lebih dari 488 juta populasi umat muslim.
Di sana, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan dukungan yang selama ini diberikan Indonesia untuk mendorong ulama terjun di proses perdamaian Afghanistan.
Pertama, Indonesia yang diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Kabul Peace Process Februari silam. Di samping itu, Jokowi juga sudah menemui Presiden Afghanistan Ashraf Ghani baik di Jakarta maupun Kabul.
Jokowi juga berkomunikasi dengan Presiden Pakistan Mamnoon Hussein dan Perdana Menteri Shahid Khaqan Abbasi untuk ikut serta dalam membangun perdamaian di Afghanistan.
Kini, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan trilateral ulama Pakistan, Afghanistan, dan Indonesia untuk perdamaian Afghanistan.
"Alhamdulilah, Pakistan menyambut baik komitmen dan upaya Indonesia membantu peace building di Afghanistan," jelas dia.
(vws)
Jokowi mencontohkan proses perdamaian di Afghanistan yang membutuhkan peran ulama di dalamnya. Indonesia, lanjut Jokowi, tentu selalu mendukung penuh peran ulama di Afghanistan.
"Kami tahu, jalan menuju perdamaian tidaklah mudah. Namun sebagai orang beriman, kami juga yakin pertolongan Allah itu sangat dekat. Kami tidak boleh putus harapan apalagi putus asa. Di sinilah saya kira peran kunci para ulama dalam menjaga momentum dan optimisme umat akan perdamaian," jelas Jokowi di Istana Bogor, Jumat (11/5), saat membuka Konferensi Ulama Trilateral Indonesia-Afghanistan-Pakistan.
Lebih lanjut, ia menganggap ulama sebagai sosok ideal lantaran didengar, dituruti, menjadi teladan bagi umat, serta memilki otoritas untuk membentuk wajah umat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konferensi ulama tiga negara tersebut adalah momentum bersejarah karena merupakan pertemuan pertama ulama dari ketiga negara besar yang mewakili lebih dari 488 juta populasi umat muslim.
Di sana, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan dukungan yang selama ini diberikan Indonesia untuk mendorong ulama terjun di proses perdamaian Afghanistan.
Lihat juga:Mahathir Minta Lupakan Julukan Diktator |
Pertama, Indonesia yang diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Kabul Peace Process Februari silam. Di samping itu, Jokowi juga sudah menemui Presiden Afghanistan Ashraf Ghani baik di Jakarta maupun Kabul.
Jokowi juga berkomunikasi dengan Presiden Pakistan Mamnoon Hussein dan Perdana Menteri Shahid Khaqan Abbasi untuk ikut serta dalam membangun perdamaian di Afghanistan.
Kini, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan trilateral ulama Pakistan, Afghanistan, dan Indonesia untuk perdamaian Afghanistan.
"Alhamdulilah, Pakistan menyambut baik komitmen dan upaya Indonesia membantu peace building di Afghanistan," jelas dia.
Lihat juga:Jejak Politik Enam Dekade Mahathir Mohamad |
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK