Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi anti-korupsi Malaysia (MACC) melayangkan panggilan kepada mantan Perdana Menteri
Najib Razak untuk memberikan keterangan terkait skandal korupsi lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad (
1MDB) pada Selasa pekan depan.
Seorang anggota panel penyelidikan kasus 1MDB dari MACC mengatakan kepada
Reuters bahwa pihaknya sudah memberikan notifikasi mengenai pemanggilan itu saat mendatangi rumah Najib di Kuala Lumpur pada Jumat (18/5).
"Mereka di sana untuk memberikan notifikasi untuk datang ke MACC pada Selasa depan guna mendapatkan keterangan terkait SRC (SRC International, bekas anak perusahaan 1MDB bidang energi)," ujar seorang sumber kepada
Reuters.
Sumber itu mengatakan bahwa MACC menemukan bukti ada aliran dana sekitar US$10,6 juta ke rekening milik Najib dari unit pendanaan negara SRC International, bekas anak perusahaan 1MDB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skandal ini pertama kali menjadi sorotan setelah
Wall Street Journal melaporkan bahwa ada aliran dana sebesar US$681 juta dari 1MDB masuk ke rekening pribadi Najib.
Saat menjabat, Najib selalu membantah tudingan ini dengan berkilah bahwa uang tersebut merupakan sumbangan dari anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Setelah Najib digulingkan oleh Mahathir dalam pemilu bersejarah pada pekan lalu, pemerintah Malaysia langsung melakukan penyelidikan besar-besaran.
Sejak awal pekan ini, kepolisian menggeledah sejumlah properti milik Najib, termasuk dua kondominium yang disambangi pada Jumat (18/5).
Dalam penggeledahan itu, kepolisian menyita 284 kotak berisi tas bermerek buatan desainer ternama, juga puluhan tas lain yang dipenuhi perhiasan dan uang tunai.
Pemerintah Malaysia juga membentuk komite khusus untuk menyelidiki skandal 1MDB dengan anggota lima orang, termasuk mantan Jaksa Agung, Abu Talib Othman, dan satu konsultan yang pernah dikontrak Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, Faris Rabidin.
(has)