Dua Kapal Perang AS di Laut China Selatan, China Geram

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Senin, 28 Mei 2018 12:59 WIB
Dua kapal perang Amerika Serikat dikabarkan berlayar dekat kepulauan yang disengketakan di Laut China Selatan dan menuai protes dari Beijing.
Ilustrasi Laut China Selatan. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua kapal perang Amerika Serikat dikabarkan berlayar dekat kepulauan yang disengketakan di Laut China Selatan, Minggu (27/5). Langkah itu menuai protes dari Beijing.

Dua pejabat AS mengatakan kapal anti-rudal Higgins dan kapal jelajah Antietam berlayar dalam jarak 12 mil dekat Kepulauan Paracel. Kedua kapal itu mendekati Pulau Tree Lincoln, Triton, dan Woody di Kepulauan Paracel, Laut China Selatan.

Manuver itu dilakukan kedua kapal sebagai bagian dari 'operasi kebebasan navigasi" (FONOP), yang bertujuan menguji kebebasan berlayar di perairan internasional, Minggu (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Operasi tersebut merupakan upaya terbaru AS dalam merespons agresivitas militer China. AS menilai China semakin membatasi kebebasan bernavigasi di perairan Laut China Selatan belakangan ini.


Ian Storey, peneliti senior ISEAS Yusof Ishak Institute, kepada CNN menyatakan operasi yang melibatkan lebih dari satu kapal perang itu merupakan yang pertama kalinya.

"Tampaknya AS makin mengambil sikap keras terhadap China di Laut China Selatan," kata Storey seperti dilansir CNN. Meski begitu, dampak operasi tersebut terhadap perilaku China belum jelas.

Foto-foto satelit yang diambil pada 12 Mei menunjukkan bahwa China telah menempatkan rudal-rudal anti-kapal dan pesawat di beberapa pulau di Laut China Selatan termasuk di Pulau Woody.


Awal bulan ini Beijing juga dilaporkan mengerahkan sejumlah pesawat pengebom dalam sebuah latihan di wilayah tersebut. Latihan perang di Laut China Selatan itu memicu kekhawatiran dari Filipina dan Vietnam yang juga memiliki klaim tumpang tindih di kawasan itu.

Militer AS menyebut patroli kapal perang di kawasan tersebut pada hari Minggu itu merupakan operasi rutin. Washington juga menjelaskan bahwa latihan militer ini merupakan kebijakan terpisah dari pertimbangan politik.

"Kami melakukan Operasi Kebebasan Bernavigasi (FONOPs) yang rutin dan biasa kami lakukan di masa lalu, dan kami akan terus melakukanya di masa depan," bunyi pernyataan Komando angkatan laut AS di Pasifik, U.S Pacific Fleet, Senin (28/5).


Kementerian Pertahanan China mengecam keras patroli tersebut. Beijing menganggap dua kapal perang AS itu masuk ke perairannya tanpa izin. Juru bicara Kementerian Pertahanan China menyerukan kepada AS untuk 'segera menghentikan tindakan provokatif yang mengganggu kedaulatan dan mengancam keamanan China'.

China juga mengatakan telah mengirim jet tempur untuk memperingatkan kapal perang AS agar segera pergi meninggalkan wilayah itu.

"Langkah [AS] itu bertentangan dengan China dan hukum internasional, serta secara serius melanggar kedaulatan China dan merusak hubungan bilateral strategis antara kedua militer," kata Kemhan China melalui pernyataan.

Kementerian Luar Negeri China mendesak AS menghentikan operasi militernya di LCS. "China akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan negara."

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, China juga menyesalkan keputusan AS untuk membatalkan rencana mengundang pasukan Beijing dalam latihan angkatan laut terbesar di Hawaii bulan depan. China menyebut AS "mengabaikan fakta dan membesar-besarkan militerisasi di Laut China Selatan".

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER