China Marah Batal Diundang ke Latihan Maritim Terbesar AS

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Jumat, 25 Mei 2018 16:46 WIB
Pemerintah China menyatakan penyesalan atas keputusan AS yang batal mengundang pasukan Beijing ke latihan angkatan laut besar di Hawaii bulan depan.
Ilustrasi latihan maritim AS. (REUTERS/Erik De Castro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China melalui Kementerian Pertahanan menyatakan penyesalan atas keputusan Amerika Serikat yang batal mengundang pasukan Beijing ke latihan angkatan laut besar di Hawaii bulan depan.

Latihan Lingkar Pasifik atau RIMPAC sedianya akan dihadiri oleh China. Latihan maritim internasional terbesar itu digelar setiap dua tahun pada Juni dan Juli.

RIMPAC memungkinkan dua negara dengan ekonomi terbesar itu untuk terlibat langsung di medan pertempuran. AS dan China memandang latihan tersebut sebagai cara mengurangi ketegangan dan risiko miskalkulasi seandainya kedua pihak bertemu di situasi yang kurang bersahabat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pentagon menyatakan penarikan undangan untuk China adalah respons atas militerisasi yang dilakukan Beijing pada pulau-pulau di Laut China Selatan.
Dalam pernyataan singkat yang dikutip Reuters pada Jumat (25/5), Kementerian Pertahanan China menyebut Amerika Serikat "mengabaikan fakta dan membesar-besarkan 'militerisasi' Laut China Selatan."

"Keputusan Amerika Serikat tidak konstruktif. Menutup pintu komunikasi sama sekali tak kondusif dalam mendorong kepercayaan bersama dan komunikasi antara China dan militer AS."

Program pembangunan pulau di Laut China Selatan selama ini memicu kekhawatiran kawasan dan Washington.

China menyatakan pihaknya berhak membangun fasilitas pertahanan di wilayah perairannya sendiri.
Masalahnya, klaim tersebut tumpang tindih dengan sejumlah negara lain di kawasan, seperti Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Akhir pekan lalu, angkatan udara China mendaratkan sejumlah pesawat pengebom di pulau-pulau yang ada di perairan tersebut, memicu kekhawatiran Vietnam dan Filipina.

Kementerian menegaskan pembangunan fasilitas pertahanan itu dilakukan untuk melindungi kedaulatan dan hak negara, bukan untuk militerisasi.

"Amerika Serikat tak berhak membuat pernyataan tak bertanggungjawab tentang hal ini," bunyi pernyataan kementerian.
"Diundang atau tidak, China akan terus berperan dalam melindungi perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, dan tak akan menggoyahkan tekad kuat China untuk mempertahankan kedaulatan dan kepentingan pertahanannya."

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER