Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden AS
Donald Trump meyakini pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara
Kim Jong-un pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), di Singapura, 12 Juni, tidak akan sia-sia.
"Saya menantikan pertemuan dengannya [Jong-un] dan saya merasa kesempatan yang hanya sekali ini tidak akan sia-sia," ia mencuit, melalui akun Twitter-nya, Minggu (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump, yang tengah dalam perjalanan ke Singapura, juga optimistis hasil KTT tersebut akan positif.
"Saya dalam perjalanan ke Singapura dimana kami memiliki peluang untuk mencapai hasil luar biasa bagi Korea Utara dan dunia.
"[Pertemuan] ini tentunya akan menyenangkan dan saya tahu bahwa Kim Jong-un akan bekerja sangat keras untuk sesuatu yang jarang dilakukan sebelumnya, menciptakan perdamaian dan kesejahteraan bagi negerinya," lanjut Trump.
Menurut sebuah sumber kepada
Reuters, Kim diperkirakan tiba di bandara Changi, Singapura, pada Minggu (10/6).
Diketahui, hal yang jadi masalah utama untuk pertemuan tersebut adalah permintaan AS kepada Korea Utara untuk melepaskan program senjata nuklir.
Pyongyang berulangkali menyatakan penolakan untuk menyerahkan persenjataannya. Menurut Korut, program nuklir dan rudalnya adalah bentuk antisipasi terhadap agresi AS.
Ditemui usai pertemuan G7, di Quebec, Kanada, Sabtu (9/6), Trump mengaku mungkin akan butuh waktu untuk mencapai kesepakatan soal denuklirisasi. Namun, dia setidaknya yakin KTT itu bisa menghasilkan sebuah "hubungan" antara Amerika Serikat dan Korea Utara, yang sebelumnya tidak memiliki hubungan diplomatik.
"Saya memiliki tujuan yang jelas, tetapi saya harus mengatakan [pertemuan] itu akan menjadi sesuatu yang akan selalu memacu momen tersebut," kata Trump.
"Kamu tidak tahu. Ini belum pernah dilakukan sebelumnya pada level ini," imbuh dia.
Pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Kamis (7/6), Trump mengatakan dia mungkin akan mengundang Kim ke Washington.
(arh)