Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat akan menyerahkan kepada Korea Utara daftar permintaan spesifik serta rincian waktu penerapan hasil kesepakatan pertemuan antara Presiden
Donald Trump dan
Kim Jong-un pada 12 Juni lalu.
"Akan ada permintaan spesifik dan rincian waktu spesifik ketika kami memberikan kepada Korut konsep implementasi kesepaktan pertemuan itu," ujar seorang sumber pemerintahan AS kepada
Reuters.
Sumber itu tak menjelaskan lebih lanjut. Namun, ia memastikan bahwa daftar ini akan membuat Korut tetap menghormati komitmen dalam perjanjian tersebut, terutama mengenai perlucutan senjata nuklir.
Untuk menjaga momentum perjanjian ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan bahwa ia berencana berkunjung ke Korut dalam waktu dekat "sebelum terlalu lama."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain perjanjian itu, pertemuan bersejarah di Singapura itu juga membawa perkembangan terbaru, yaitu Trump mempertimbangkan menarik pasukan AS yang kini berada di Korea Selatan.
Selama ini, Korut menganggap kehadiran pasukan AS di Korsel itu mengancam kedaulatannya sehingga mereka terus mengembangkan program senjata nuklir.
Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, pun kini memastikan bahwa latihan militer gabungan negaranya dan Korsel sudah ditangguhkan.
"Latihan besar, gabungan, dan kombinasi sudah ditangguhkan. Kita akan lihat apakah negosiasi lanjutan dapat mempertahankan keadaan ini," tutur Mattis.
Mattis sendiri sedang bersiap menjalani rangkaian kunjungannya ke China, Korea Selatan, dan Jepang pada 26-28 Juni ini. Isu Korea Utara disebut akan menjadi agenda utama dalam rangkaian lawatannya kali ini.
(has)