Jakarta, CNN Indonesia -- Ibu Negara Amerika Serikat,
Melania Trump, akan berkunjung ke tempat penampungan imigran anak pada pekan ini, beberapa hari setelah kunjungan pertamanya menjadi sorotan karena jaket yang ia kenakan.
Lawatan kedua ini dikonfirmasi langsung oleh juru bicara Melania, Stephanie Grisham, kepada
AFP. Namun, ia tak menjabarkan lebih lanjut rincian kunjungan tersebut.
Sebelumnya, Melania menjadi sorotan saat akan mengunjungi imigran anak di perbatasan AS dan Meksiko karena bagian belakang jaket yang ia kenakan bertuliskan, "Saya benar-benar tidak peduli. Anda?"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jagad maya mulai heboh ketika foto Melania mengenakan jaket hijau tersebut saat menaiki pesawat kepresidenan menuju Texas tersebar di berbagai jejaring sosial.
Saat foto tersebut semakin menjadi buah bibir, Grisham menekankan bahwa tak ada pesan tersembunyi di balik jaket tersebut.
"Itu hanya jaket. Setelah kunjungan penting pada hari ini ke Texas, saya harap media tidak memilih fokus ke pakaiannya," ucap Grisham.
Namun, Presiden Donald Trump justru mengatakan bahwa jaket itu memang membawa pesan tersendiri bagi para awak media yang sering ia tuding menyebarkan berita palsu.
"'SAYA BENAR-BENAR TIDAK PEDULI. ANDA?' yang tertulis di bagian belakang jaket Melania merujuk pada Media Berita Palsu. Melania mengetahui betapa tidak jujurnya mereka, dan dia benar-benar tidak peduli lagi," kata Trump dalam akun Twitter pribadinya.
Saat tiba di McAllen, Texas, Melania memang mengganti jaket tersebut dengan luaran yang lebih rapi. Namun, ketika ia kembali ke Gedung Putih, ia kembali mengenakan jaket kontroversial itu.
Kontroversi ini dianggap semakin memantik emosi publik yang baru saja surut setelah Trump menghentikan aturan pemisahan keluarga imigran karena dikecam oleh banyak pihak.
Di bawah kebijakan tersebut, pihak berwenang dapat mendakwa imigran yang tertangkap menyeberangi perbatasan Meksiko secara ilegal. Sementara orang dewasa di penjara, anak-anak mereka dikirim ke tempat penampungan pemerintah.
Namun, setelah aturan itu dihentikan, timbul masalah baru karena sudah ada 2.342 anak yang sudah dipisahkan dari orang tuanya selama 5 Mei sampai 9 Juni lalu.
(has)