Skandal 1MDB, Eks-PM Najib Razak Tiba di Persidangan Hari Ini

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 08:53 WIB
Eks-PM Malaysia Najib Razak menghadapi sidang tuntutan skandal penyelewengan dana lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), Rabu (4/7) pagi.
Eks-PM Malaysia Najib Razak menghadapi sidang tuntutan skandal penyelewengan dana lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), Rabu (4/7) pagi. (REUTERS/Lai Seng Sin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tiba di Pengadilan Kuala Lumpur untuk menghadapi sidang tuntutan skandal penyelewengan dana lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), Rabu (4/7) pagi.

Mengenakan setelan jas biru tua dan dasi merah, Najib tiba di pengadilan sekitar pukul 08.20 waktu lokal dengan penjagaan ketat kepolisian.

Dia sebelumnya telah ditangkap Komisi Anti-Korupsi Malaysia (Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia/SPRM) kemarin sore di kediamannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip Channel News Asia, ratusan awak media dan sejumlah warga memenuhi gedung pengadilan untuk menyaksikan persidangan mantan orang nomor satu di Negeri Jiran itu.


Sejumlah pejabat partai Najib, United Malaysia National Organisation (UMNO), turut hadir dalam persidangan itu untuk memberi dukungan dan solidaritas.

Jaksa Agung Malaysia Tommy Thomas dikabarkan yang akan memimpin pembacaan tuntutan terhadap Najib.

Sumber pengadilan memaparkan mantan PM selama 2008-2018 itu kemungkinan dijerat pasal berlapis.

Dakwaan diyakini akan berhubungan dengan dugaan penyelewengan dana SRC International, anak usaha 1MDB, sebesar US$10,6 juta mengalir ke rekening pribadi Najib.


Jutaan dolar itu disebut hanya sebagian kecil dari dana 1MDB yang diselewengkan sebanyak US$4,5 miliar.

SRC International memang tengah menjadi fokus penyelidikan SPRM karena seluruh transasksi mencurigakan yang melibatkan perusahaan itu dilakukan oleh sejumlah entitas Malaysia, tidak seperti transaksi 1MDB yang dilakukan melalui bank dan perusahaan asing.

Kasus 1MDB telah merongrong Najib sejak pertama kali mencuat sekitar 2015 lalu. Saat itu, The Wall Street Journal edisi Agustus 2015 memuat artikel berisi dugaan aliran dana sebesar US$700 juta ke rekening pribadi Najib dari 1MDB.

Selama ini Najib membantah telah terlibat mega korupsi dengan mengatakan bahwa ratusan barang mewah dan uang jutaan dolar sitaan polisi adalah "hadiah" dari kerabat dan teman dekat.


Seorang juru bicara mengatakan penangkapan Najib terkait 1MDB sangat "bermuatan politik". Dia mengatakan kuasa hukum Najib akan menantang dakwaan dan membuktikan bahwa pria 64 tahun itu tidak bersalah. (nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER