Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat
Donald Trump akhirnya bertemu Presiden Rusia
Vladimir Putin dalam konferensi tingkat tinggi pertama antara kedua pemimpin negara, Senin (16/7).
Di samping Putin, Trump menyebut kepemilikan senjata nuklir kedua negara merupakan hal yang buruk.
"Saya pikir dunia ingin melihat kami akrab. Kami adalah dua negara nuklir besar. Kami punya 90 persen nuklir--dan itu bukan hal yang baik, itu hal yang buruk," kata Trump dikutip
CNN.
Sebelum tatap muka langsung hari ini, Trump sempat mengatakan kesepakatan terbaik yang bisa dicapai dengan Putin adalah soal penghapusan nuklir di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang akan jadi kesepakatan terbaik? Coba kita lihat. Tak ada senjata nuklir di manapun di dunia, tak ada perang, tak ada masalah, tak ada konflik," kata Trump.
Menurut Trump, pertemuan dengan Putin akan jadi yang termudah dalam rangkaian kunjungannya di Eropa.
Trump Tiba pada Senin sore waktu setempat, sekitar 20 menit setelah Putin tiba menggunakan pintu masuk yang sama.
Pertemuan sudah molor 45 menit setelah Putin terlambat tiba di bandara Helsinki.
Dalam kesempatan yang sama, Putin juga menyampaikan pernyataannya melalui seorang penerjemah. Namun, terjemahan itu belum bisa didengarkan.
Sementara itu, Trump turut mengucapkan selamat atas penyelenggaraan piala dunia di Rusia dan perbaikan hubungan antara kedua negara.
Hubungan antara Washington dan Moskow berada di titik terburuk sejak akhir Perang Dingin di era pemerintahan Barack Obama yang menjatuhkan sanksi atas pencaplokan Crimea oleh Rusia dari Ukraina.
Pertemuan antara kedua pemimpin negara diharapkan bisa memperbaiki hubungan yang merenggang dalam beberapa tahun terakhir.
(aal)