Jakarta, CNN Indonesia --
AS menyebut Iran melakukan uji coba rudal antikapal jarak dekat di Selat Hormuz dalam latihan angkatan laut minggu lalu.
Dugaan ini dikemukakan oleh seorang pejabat
Amerika Serikat yang menambahkan bahwa latihan itu bertujuan mengirim pesan tertentu terkait sanksi ekonomi yang kembali diterapkan ke Tehran.
Pejabat ini namun tidak mengatakan apakah uji coba rudal dalam latihan militer merupakan hal yang tidak biasa atau apakah dilakukan secara tidak aman. Hanya saja dia mengatakan latihan ini dilakukan di wilayah perairan Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garda Revolusi Iran membenarkan ada latihan militer di Teluk yang bertujuan "melawan kemungkinan ancaman" dari musuh.
Kepala Komando Pusat militer AS Jenderal Joseph Votel mengatakan awal minggu ini bahwa cakupan dan besaran latihan militer dan uji coba rudal itu sama dengan yang dilakukan oleh Iran sebelumnya. Namun waktu latihan ini tampaknya dibuat untuk menarik perhatian Washington.
"Bagi kami terlihat jelas mereka ingin mempergunakan latihan itu untuk mengirim pesan kepada kami menjelang penerapan kembali sanksi, bahwa mereka memiliki kemampuan (militer)," ujar Votel kepada wartawan di Pentagon, awal minggu ini.
Iran marah dengan keputusan Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan internasional terkait program nuklir dan menerapkan kembali sanksi ekonomi.
Para pejabat senior Iran memperingatkan bahwa negara itu tidak akan menyerah dengan mudah dengan upaya AS yang mensasar ekspor minyaknya.
Hubungan antara AS dan Iran menjadi tegang sebelum uji coba rudal jarak pendek dalam latihan militer ini.
Bulan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamanei mendukung usul Presiden Hassan Rouhani agar Iran menutup minyak asal Teluk jika ekspor negara itu dihentikan.
Votel mengatakan militer AS sangat waspada dengan kegiatan militer Iran.
"Kami tahu dengan situasi yang ada dan kemi tetap siap melindungi diri disaat negara ini berupaya menegakkan kebebasan bernavigasi dan kebebasan perdagangan di laut internasional," kata Votel.
(yns)