Senator Australia Serukan Larangan Masuk buat Imigran Muslim

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 15 Agu 2018 16:39 WIB
Senator Queensland, Fraser Anning, mendesak Australia memberlakukan larangan masuk bagi imigran muslim dengan alasan keamanan.
Senator Queensland, Fraser Anning, mendesak Australia memberlakukan larangan masuk bagi imigran muslim dengan alasan keamanan. (AAP/Mick Tsikas/via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senator Queensland Fraser Anning mendesak Australia memberlakukan larangan masuk bagi imigran muslim dengan alasan keamanan.

Anning bahkan menganggap umat muslim paling tidak bisa berasimilasi dan berintegrasi dengan lingkungan.

Di Parlemen, politikus Partai Katter Australia itu juga membuat anggota legislatif tercengang dengan pernyataannya yang menghubungkan terorisme dengan Islam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara tidak semua muslim adalah teroris, tapi semua teroris hari ini adalah muslim. Jadi mengapa kalian ingin menerima mereka [Muslim] lebih banyak lagi di sini?" kata Anning, Rabu (15/8).


Anning bahkan meminta Australia memberlakukan kembali kebijakan berdasarkan ras kulit putih Australia atau White Australia yang pernah diterapkan selama tujuh dekade sejak 1901 silam.

"Kita sebagai bangsa berhak bersikap tegas bahwa mereka yang diizinkan datang ke sini untuk bisa merefleksikan sejarah masyarakat Australia yang lekat dengan budaya Kristen-Eropa," kata mantan anggota partai populis One Nation Party itu.

"Mereka yang datang ke Australia harus bisa berasimilasi dan berintegrasi. Keragaman etnokultur telah meningkat hingga pada level berbahaya di daerah pinggiran kota-kota."

Pernyataan Anning itu memicu reaksi keras dari seluruh sisi politik bahkan warga Australia. Perdana Menteri Malcolm Turnbull menegaskan bahwa Australia adalah negara dengan masyarakat multikultural paling sukses di dunia.



"Jadi kami menolak, kami mengutuk rasisme dalam bentuk apa pun, dan pernyataan Senator Anning ditolak oleh kita semua," katanya.

Pemimpin Partai Buruh Bill Shorten menyebut pidato Anning itu sebagai "titik terendah" bagi parlemen Negeri Kanguru.

"Hampir tidak ada sekelompok Australia yang tidak tersinggung dengan pernyataannya kecuali Anda merupakan anggota Ku Klux Klan," ucap senator independen Derryn Hinch seperti dikutip AFP.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER