Permohonan Pembebasan Bersyarat Pembunuh John Lennon Ditolak

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 24 Agu 2018 08:52 WIB
Mark David Chapman mengaku di masa mudanya dia dilanda masalah, rendah diri dan terobsesi membunuh John Lennon agar terkenal.
Yoko Ono dan John Lennon pada 1971. (AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pria yang menembak mati penyanyi legendaris John Lennon hampir 38 tahun lalu kembali gagal mendapatkan pembebasan bersyarat untuk kesepuluh kalinya, Kamis (23/8).

Dewan Negara menolak pembebasan bersyarat Mark David Chapman, 63 tahun seusai sebuah sidang. Chapman dikatakan harus menunggu dua tahun lalu sebelum pembebasannya dipertimbangkan, kata Dewan Koreksi dan Pengawasan Komunitas New York.

"Panel memutuskan bahwa pembebasan Anda tidak sesuai dengan kesejahteraan dan keselamatan masyarakat," kata panel tiga anggota lewat sebuah surat kepada Chapman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Chapman, mengaku sedang bermasalah saat menembak mantan anggota The Beatles itu, dan ingin terkenal. Dia diganjar hukuman 20 hingga seumur hidup setelah mengaku bersalah atas pembunuhan tingkat dua pada 1981.

Dikenal sebagai narapidana 81A3860, Chapman menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Wende, Alden, New York, sebelah timur Buffalo sejak 2012 setelah dipindahkan dari Attica.

Chapman menembak Lennon di depan istrinya, Yoko Ono saat musisi itu baru pulang seusai rekaman ke rumahnya di Upper West Side Manhattan pada 8 Desember 1980 malam.

Pembunuhan itu mengejutkan dunia musik, generasi yang tumbuh sebagai "Beatlemania" dan kota musisi kelahiran Inggris itu.

[Gambas:Video CNN]

Yoko Ono yang kini berusia 85 tahun dengan gigih menentang pembebasan bersalah bagi pembunuh suaminya. Dia menyatakan Chapman bisa mengancam dia, dua putra Lennon, publik dan dirinya sendiri.

Sidang pembebasan bersyarat sebelumnya berlangsung pada Agustus 2016, Chapman menggambarkan dirinya saat muda sebagai sosiopat yang rendah diri dan ingin bunuh diri. Dia terjebak dengan ide membunuh Lennon agar terkenal. "Saya terobsesi pada satu hal, yakni menembaknya menjadikan saya seseorang," kata Chapman. "Dan 35 tahun kemudian saya melihat betapa egoisnya saya dan mengerikannya keputusan itu."

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER