Topan Super Mangkhut Akan Terjang Filipina, Warga Evakuasi
sabdi & CNNIndonesia | CNN Indonesia
Sabtu, 15 Sep 2018 04:55 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi (AFP PHOTO / TED ALJIBE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Filipina mengeluarkan perintah evakuasi untuk 5,2 juta warganya pada Jumat (14/9), akibat topan Mangkhut.
Ribuan warga telah dievakuasi menyusul hantaman Mangkhut yang membawa angin kencang dan hujan lebat yang akan menghantam berbagai wilayah.
Topan super Mangkhut diperkirakan akan berembus menuju bagian utara Filipina pada Sabtu (15/9), dengan angin berkecepatan 255 kilometer perjam, setelah menyapu kepulauan Marian Utara.
Lebih dari 9000 orang telah dipindahkan ke tempat penampungan sementara karena badai yang dinamakan Ompong, mendekati wilayah produksi pertanian padi dan jagung.
Provinsi Cagayan dan Isabela diprediksi akan dihantam angin topan pada Sabtu pagi (15/9).
Pengamat cuaca memperkirakan hembusan angin kemungkinan menimbulkan gelombang tinggi hingga 6 meter dan menghantam desa-desa.
Pemerintah Filipina mempersiapkan beberapa dua hingga tiga tim penyelamat cadangan jika tim pertama gagal. Mereka menyatakan ribuan warga harus dipindahkan.
"Para warga harus mengikuti saran pemerintah dan berlindung di dalam ruangan," kata Francis Tolentino, penasihat hukum presiden serta Koordinator Penanggulangan Bencana.
Kecepatan angin meningkat ke 450 kilometer perjam pada Jumat dan melanda bagian Timur negara pada siang hari.
Beberapa rekaman video telah diunggah di media sosial oleh penduduk Cagayan yang menunjukkan pohon-pohon yang dihembus oleh angin kencang disertai hujan deras.
Ibukota Manila, dan puluhan provinsi di bagian Utara dan Tengah negara telah mengeluarkan peringatan badai dengan tingkat ancaman tinggi.
Aktivitas sekolah dihentikan sementara dan lebih dari 600 kantor pemerintahan telah ditutup.
Otoritas setempat mempersiapkan Filipina setelah negara mengalami kondisi serupa dengan topan Haiyan.
Topan Hayan merupakan badai paling mematikan yang merenggut 6300 korban dan menghancurkan beberapa wilayah pusat di negara pada 2013. Kecepatan angin mencapai ketinggian 8 meter.
Penduduk diperkirakan akan kehilangan hasil panen dari 157 ribu ton padi dan 257 ribu ton jagung yang bernilai US$250 juta (Rp3,7 miliar), menurut Kementerian Pertanian Filipina.
Hal ini bisa menyebabkan persediaan beras nasional akan menyusut, saat eceran sudah tinggi dan mengakibatkan inflasi.