Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan kereta di Provinsi Guangdong dan Hainan di China Selatan dihentikan sejak Minggu (16/9) pagi, saat Topan
Mangkhut mendekati kedua wilayah tersebut.
Badai terbesar tahun ini diperkirakan memasuki wilayah Guangdong dan Hainan pada Minggu (16/9) malam. Topan Mangkhut memiliki kecepatan angin hingga 330 kilometer per jam dan porak-poranda beberapa wilayah Filipina. Namun saat bergerak ke China, kecepatan angin dipastikan menurun.
Melansir
Xinhua, menurut Pusat Meteorologi Nasional China, badai Mangkhut bergerak ke Kota Yangjiang, Provinsi Guangdong dengan kecepatan angin sekitar 80 kilometer per jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut China Railway Guangzhou Group Co., pihaknya memerintahkan hampir 10.000 karyawan untuk melakukan patroli pengawasan terhadap bahaya badai Mangkhut. Mereka akan melakukan pengecekan ke sejumlah bagian vital rel kereta pasca dihantam badai.
Selain layanan kereta, hampir semua maskapai penerbangan di Kota Haikou dan Sanya telah menginformasikan membatalkan jadwal penerbangan.
B
andar udara di kota-kota itu ditutup untuk menghindari kejadian yang tidak inginkan. Pihak pelabuhan udara setempat melaporkan tidak ada penumpang yang terlantar di bandara karena informasi penutupan telah diumumkan sebelum badai menerjang wilayah itu.
Sementara seluruh penerbangan melalui Bandar Udara Shenzhen semua dibatalkan pada mulai hari Minggu (16/9) sampai Senin (17/9) pagi.
Departemen Pariwisata Provinsi Hainan juga telah memerintahkan sekolah dan tempat wisata serta tempat layanan publik ditutup untuk periode yang sama. Provinsi Guangdong juga telah melakukan tindakan pencegahan serupa.
(mik)