Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 900 orang diselamatkan dari banjir di
North Carolina akibat
Badai Florence yang menerjang
Amerika Serikat sejak akhir pekan lalu.
Gubernur North Carolina, Roy Cooper, mengatakan bahwa lebih dari 900 orang itu diselamatkan karena genangan air terus meningkat di daerah tempat mereka ditampung.
Kebanyakan warga yang diselamatkan berasal dari Wilmington, kota pesisir berpopulasi sekitar 117 ribu orang di semenanjung antara Sungai Cape Fear dan Samudra Atlantik.
Wali Kota Wilmington, Bill Safo, mengatakan bahwa kru penyelamat sudah melakukan negosiasi untuk menebang sejumlah pohon dan menghentikan aliran listrik agar dapat menjangkau warga terlantar di pedalaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada jalan ke Wilmington yang dapat dilewati karena banjir sudah mencapai pusat kota," tutur Saffo sebagaimana dikutip
Reuters.
Badan Cuaca Nasional pun merilis peringatan banjir untuk daerah Wilmington setidaknya hingga Senin (17/9) pagi.
 Kru penyelamat sudah melakukan negosiasi untuk menebang sejumlah pohon dan menghentikan aliran listrik agar dapat menjangkau warga terlantar di pedalaman. (Chip Somodevilla/Getty Images/AFP) |
Sementara itu, 15 ribu orang lainnya yang ditampung di daerah lain di North Carolina tetap berlindung di fasilitas mereka berada.
Kepala Komisi Daerah New Hanover, Woody White, meminta warga untuk tetap bersabar menanti banjir surut.
"Jalan kita tergenang banjir dan tak ada akses menuju Wilmington. Kami ingin kalian semua pulang, tapi belum bisa," katanya.
Roy Cooper selalu Gubernur North Carolina pun meminta warga tetap menanti dengan sabar karena dampak dari badai ini memang sangat besar.
"Badai tak pernah lebih berbahaya dari ini. Banyak aliran sungai masih naik, dan diperkirakan belum surut hingga besok," kata Roy Cooper.
Meski demikian, sejumlah warga di North Carolina, terutama New Bern, mulai jengah menunggu di lantai atas rumahnya, termasuk Bryan Moore dan keponakannya, Logan.
Mereka bosan tinggal di dalam rumah tanpa aliran listrik. Kedua orang itu pun keluar rumah dan berenang di tengah air yang menggenangi daerah tempat mereka tinggal.
"Kami mulai gila berada di dalam rumah terlalu lama. Rasanya menyenangkan. Airnya dingin. Kami mengenang masa lalu kami dengan menikmati cuaca di luar," tutur Moore.
 Sejumlah warga di North Carolina mulai jengah menunggu di lantai atas rumahnya (Reuters/Jonathan Drake) |
Setelah North Carolina, air diperkirakan akan bergerak ke South Carolina. Gubernur Henry McMaster pun meminta warga di daerah rawan banjir untuk segera mengikuti program evakuasi.
"Sungai-sungai di North Carolina sudah menerima banyak air hujan dan air itu akan bergerak ke sini. Air memang belum naik, tapi akan. Pertanyaannya seberapa tinggi air itu, dan kami tidak tahu," ucap McMaster.
Angin yang dibawa Badai Florence sendiri diperkirakan bakal melemah hingga sekitar 55 kilometer perjam, kemudian mereda dalam 24 jam ke depan.
Badai diprediksi bergerak ke arah utara pada Minggu malam waktu setempat, sebelum berembus ke New England pada Selasa.
(has)