Warga Korsel Tak Peduli Pertemuan Moon-Kim Jong-un

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 18 Sep 2018 18:05 WIB
Sementara di Pyongyang warga melambaikan bunga dan berteriak 'Unifikasi' saat Kim Jong-un dan Moon Jae-in berparade, penduduk Korsel justru tak peduli.
Sementara di Pyongyang warga melambaikan bunga dan berteriak 'Unifikasi' saat Kim Jong-un dan Moon Jae-in berparade, penduduk Korsel justru tak peduli. (Reuters/Kim Hong-ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sambutan penduduk di Korea Utara berbanding terbalik dengan situasi di Korea Selatan ketika Presiden Moon Jae-in tiba di Pyongyang untuk memulai pertemuannya dengan Kim Jong-un, Selasa (18/9).

Sementara di Pyongyang kerumunan warga melambaikan bunga dan berteriak "Unifikasi" saat Kim dan Moon berparade, penduduk Korsel justru tak peduli.

Reuters melaporkan, sepuluh berita terpopuler di portal berita terbesar di Korsel, Naver, yang berkaitan dengan pertemuan itu hanya mengenai musisi rap yang diboyong Moon ke Pyongyang. Berita lainnya hanya mengangkat kisah artis K-pop dan kisah cintanya.
Keinginan Korsel untuk unifikasi memang sudah melemah ketika perbedaan kedua negara terus meluas, ditambah lagi biaya reunifikasi yang terus meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada hubungan langsung antara situasi ekonomi dan dukungan publik terhadap kebijakan pemerintahan terhadap Korea Utara," kata Shin Beom-chul, Direktur bagian Keamanan dan Unifikasi di Asan Institute for Policy Studies.

"Jika situasi ekonomi memburuk, orang-orang secara psikologis kurang bersedia untuk mendukung biaya awal untuk bekerja sama dengan Korea Utara."

Situasi sangat berbeda dengan ketika pertemuan pertama Kim dan Moon berlangsung pada April lalu.
Warga Korsel Tak Peduli Pertemuan Moon-Kim Jong-unSituasi sangat berbeda dengan pertemuan pertama Kim Jong-un dan Moon Jae-in pada April lalu, di mana warga Korsel menyambut dengan meriah. (Reuters/Kim Hong-ji)
Saat itu, segala tentang Kim Jong-un, mulai dari umur, istri, hingga adiknya menjadi topik hangat yang dicari Naver.

Kelas-kelas di sekolah juga menyaksikan siaran langsung KTT di TV hingga membuat lalu lintas tersendat.

Namun kini, warga hanya sekilas melihat tayangan langsung pertemuan antara Moon dan Kim saat melintas di depan layar besar di depan stasiun.

Na Minhee, yang sedang belajar untuk ujian Certified Public Accountant (CPA), mengatakan dia bahkan tidak tahu ada pertemuan antara Moon dan Kim.

"Aku terlalu sibuk belajar untuk CPA, aku tidak tahu," kata dia.
Moon memulai kunjungan selama tiga hari untuk meneruskan pembicaraan perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea yang mulai buntu.

Para warga pun mengkritik Moon karena menganggap sebenarnya masalah di Korsel sendiri masih menumpuk. Moon bahkan dianggap gagal memenuhi janji untuk menambah lapangan pekerjaan.

"Saya berharap (presiden Moon) memimpin perekonomian kita dengan baik terlebih dulu daripada hal-hal lainnya," kata Ryu Ho-jin yang berprofesi sebagai pengusaha di Seoul.

[Gambas:Video CNN]

Ryu kemudian berkeluh kesah, mengatakan bahwa ia sampai tidak ingat ada situasi yang lebih buruk dari saat ini.

"Saya pikir dirinya terlalu berfokus pada perdamaian antar-korea daripada ekonomi domestik," katanya.

Berita mengenai perjalanan ke Pyongyang ini pun tidak banyak membantu menggenjot dukungan publik terhadap Moon.

Jajak pendapat yang dirilis Realmeter menunjukkan bahwa dari 2.504 responden, dukungan terhadap Moon menurun ke angka terendah selama masa jabatannya menjadi 53,1 persen.

Keadaan ini berbanding terbalik dengan saat pertemuan pertama, di mana dukungan terhadap Moon melonjak hingga 80 persen. (cin/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER