Politik Memanas Akibat Paket Bom, Trump Salahkan Media

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 25 Okt 2018 22:51 WIB
Presiden AS Donald Trump menuding media memprovokasi kemarahan dan kebencian politik seiring ancaman paket bom ditujukan ke sejumlah petinggi Partai Demokrat.
Presiden AS Donald Trump. (REUTERS/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding media yang memprovokasi kemarahan dan kebencian politik akibat ditemukannya dua paket mencurigakan yang ditujukan untuk mantan Wakil Presiden Joe Bidden dan Aktor Robert De Niro.

"Bagian paling besar dari kemarahan yang kita lihat pada hari ini di masyarakat disebabkan oleh pelaporan yang salah dan tidak akurat oleh media utama yang saya sebut sebagai berita palsu," ujar Trump dalam akun Twitter-nya.

Ia menyebut politik yang berkembang terkait paket-paket bom tersebut sudah berkembang sangat buruk. Ia pun menggertak media AS untuk memperjelas masalah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah menjadi sangat buruk dan penuh dengan kebencian yang tidak dapat dijelaskan. Media mainstrem harus membersihkan tindakan yang sudah dilakukannya. Cepat!" gertak Trump.

Dikutip dari Reuters, gelombang paket bom yang ditemukan pada Rabu dan Kamis menargetkan tokoh-tokoh Partai Demokrat yang terkenal dan sering mengkritik Trump. Serangkaian ancaman bom ini menyeruak kurang dari dua minggu sebelum pemilihan kongres pada 6 Novemver mendatang.

Tak ada satu pun dari sembilan paket tersebut yang meledak dan tak ada korban luka-luka atas insiden tersebut. Namun, beberapa pejabat tinggi Partai Demokrat menyebut ancaman itu sebagai gejala retorika politik kasar yang dipromosikan oleh Trump, yang juga mengutuk tindakan itu.


Salah satu target dari paket mencurigakan, mantan Direktur CIA John Brennan membalas komentar Trump di Twitter.

"Berhentilah menyalahkan orang lain. Lihatlah ke cermin. Retorika inflamasi, penghinaan, kebohongan,dan dorongan kekerasan fisik Anda tercela. Bersihkan tindakan Anda, cobalah bertindak sebagai Presiden. Rakyat Amerika pantas mendapatkan yang lebih baik," ujar Brennan.


Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders menyebut Trump telah memperoleh informasi terbaru terkait ancaman-ancaman berupa paket peledak tersebut.

Sanders, berbicara dalam sebuah wawancara di Fox News, mengatakan Gedung Putih terus mengutuk setiap percobaan kekerasan dan akan terus mendorong petugas federal dalam melakukan penyelidikan. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER