Jakarta, CNN Indonesia --
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud memulai tur domestiknya ke pelosok
Arab Saudi untuk pertama kalinya sejak naik takhta pada 2015 lalu, didampingi Putra Mahkota
Mohammed bin Salman.
Berdasarkan laporan televisi pemerintah, raja berusia 82 tahun itu mengunjungi pusat Provinsi Qassim bersama Pangeran Mohammed.
Di Qassim, raja akan meluncurkan proyek kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, serta memeriksa "kondisi warga dan meninjau kebutuhan mereka," bunyi laporan koran
Saudi Gazette, Selasa (6/11).
Sementara itu, surat kabar
Sabq melaporkan Raja Salman juga akan blusukan ke wilayah utara Hail. Namun, belum jelas Pangeran Mohammed akan mendampingi Raja Salman dalam seluruh rangkaian tur domestik itu atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip
AFP, Oktober lalu Raja Salman memerintahkan pemberian bonus tahunan kepada semua pegawai pemerintah mulai tahun depan.
Pemberian bonus tahunan ini sempat ditangguhkan menyusul upaya kerajaan melakukan penghematan pada 2016, ketika harga minyak dunia anjlok.
Pendekatan ke masyarakat ini dilakukan ketika Saudi masih menjadi sorotan dunia akibat kasus dugaan pembunuhan Khashoggi.
Koresponden
The Washington Post itu tewas di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.
Meski sempat menyangkal, Riyadh akhirnya mengaku bahwa mantan penasihat pemerintah Saudi yang berubah menjadi pengkritik itu tewas di dalam konsulatnya.
Turki menuding pembunuhan Khashoggi diperintahkan oleh "pejabat tertinggi" negara kerajaan itu dan selama ini Pangeran Mohammed disebut-sebut terlibat dalam kasus tersebut.
Sementara itu, Saudi menegaskan tidak terlibat dalam konspirasi pembunuhan tersebut. Saudi beralasan pembunuhan Khashoggi merupakan sebuah kesalahan sangat besar yang dilakukan pihak-pihak di luar otoritas dan tanggung jawab mereka.
Dalam beberapa pekan terakhir, nasionalis Saudi menyampaikan pujian terhadap Pangeran Mohammed melalui puisi dan lagu-lagu yang diunggah di media sosial.
Sementara itu, pejabat lokal Saudi juga menepis bahwa kerajaan terlibat dalam kasus tersebut dan menganggap bahwa kisruh Khashoggi merupakan konspirasi Barat.
(rds/has)