Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Denmark Anders Samuelsen mengatakan negaranya memutuskan untuk menangguhkan izin penjualan senjata dan peralatan militer lain ke
Arab Saudi. Hal itu, kata Samuelsen, dilakukan sebagai respons atas pembunuhan
Jamal Khashoggi, wartawan pengkritik Raja Salman.
Dikutip Sputnik, Kamis (22/11), dalam pernyataannya Samuelsen mengatakan langkah tersebut diputuskan Denmark setelah melakukan sejumlah konsultasi dengan para menteri luar negeri negara Uni Eropa.
Saudi terus menjadi sorotan dunia internasional lantaran Putra Mahkota Mohammed bin Salman disebut-sebut berada di balik pembunuhan Khashoggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khashoggi tewas di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, setelah sempat dinyatakan hilang pada 2 Oktober lalu.
Meski sempat menampik, Saudi akhirnya mengakui bahwa koresponden The Washington Post itu tewas di dalam gedung konsulatnya. Namun, Riyadh menegaskan kerajaan tidak terlibat konspirasi pembunuhan tersebut.
Saudi menuturkan operasi itu dilakukan oleh sejumlah pejabat intelijen di luar kewenangan mereka. Negara kerajaan itu sejauh ini telah menahan 21 tersangka.
Di satu sisi, laporan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) yang bocor ke media menyebutkan lembaga itu telah menarik simpulan Pangeran Mohammed adalah orang yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
CIA menarik simpulan ini setelah menggali berbagai sumber intelijen, termasuk panggilan telepon antara Khashoggi dengan saudara Putra Mahkota yang juga menjabat sebagai Duta Besar Saudi untuk AS, Khalid bin Salman.
Selain Denmark, sejumlah negara seperti Kanada dan Jerman juga melakukan hal serupa. Pada 22 Oktober lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan Jerman berhenti menjual senjata ke Saudi untuk sementara waktu.
Merkel menyatakan kecamannya terhadap pembunuhan Khashoggi dan mendesak klarifikasi terkait kasus tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan negaranya bisa membatalkan kontrak kerja sama pertahanan senilai miliaran dolar dengan Saudi akibat kasus Khashoggi.
Ottawa dan Riyadh telah menyepakati kesepakatan jual-beli senjata senilai US$11,4 miliar atau setara Rp173,9 triliun. Dalam kontrak itu tercantum salah satu klausul yang mengharuskan negara pembeli alutsista Kanada bebas dari pelanggaran HAM.
Trudeau menuturkan Kanada bisa membatalkan perjanjian kerja sama itu jika Saudi tidak mengikuti klausul-klausul tersebut.
(rds/ayp)