
Trump Umumkan Akan Tarik Seluruh Pasukan AS dari Suriah
AFP, CNN Indonesia | Kamis, 20/12/2018 02:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat akan menarik seluruh pasukan militernya dari Suriah setelah Presiden Donald Trump menyatakan telah berhasil mengalahkan ISIS. Rencana ini diketahui dari mulut salah seorang pejabat Amerika kepada AFP, Rabu (19/12).
Rencana Amerika itu disebut memiliki konsekuensi geopolitik yang luar biasa, termasuk membuat nasib pejuang Kurdi yang dibekingi AS tak menentu. Selama ini Kurdi telah membantu AS di Suriah dalam memerangi kelompok jihadis ISIS.
"Kami telah mengalahkan ISIS, yang menjadi satu-satunya alasan untuk berada di sana (Suriah) selama pemerintahan saya," kata Trump di akun twitter.
Pejabat tinggi Amerika mengatakan kepada AFP bahwa rencana Trump menarik pasukan sudah diputuskan sejak Selasa.
"Penarikan penuh. Berarti semuanya," kata pejabat itu saat ditanya apakah AS akan menarik semua pasukan di seluruh penjuru Suriah.
Saat ini ada sekitar 2.000 pasukan AS ditempatkan di Suriah. Kebanyakan dari mereka ditugaskan untuk melatih dan memberi masukan untuk mendukung kekuatan lokal memerangi ISIS.
Mayoritas pasukan AS itu ditempatkan di Suriah bagian utara. Ada juga sebagian kecil yang diplot di garnisun yang berada di Al-Tanaf, dekat perbatasan Yordania dan Irak.
Trump sendiri sudah sejak lama menyuarakan skeptisismenya atas keberadaan pasukan AS di Suriah.
Pada Maret lalu dia juga sempat menyatakan bakal memulangkan pasukan dari Suriah secepatnya. Namun penasihat presiden dan sekutu internasional AS mengingatkan dia untuk tidak melakukan itu. Misi pasukan AS di Suriah pun berlanjut.
Menguatkan rencana terbaru Trump di Suriah, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan ISIS telah dikalahkan secara teritorial, namun koalisi internasional yang dipimpin AS akan melanjutkan perang melawan jihadis.
"Kemenangan atas ISIS di Suriah bukan tanda berakhirnya koalisi global ataupun kampanyenya," kata Sanders.
"Kami telah memulai memulangkan pasukan AS dan kami akan beralih ke fase selanjutnya dalam kampanye ini," ujarnya menambahkan. (wis)
Rencana Amerika itu disebut memiliki konsekuensi geopolitik yang luar biasa, termasuk membuat nasib pejuang Kurdi yang dibekingi AS tak menentu. Selama ini Kurdi telah membantu AS di Suriah dalam memerangi kelompok jihadis ISIS.
"Kami telah mengalahkan ISIS, yang menjadi satu-satunya alasan untuk berada di sana (Suriah) selama pemerintahan saya," kata Trump di akun twitter.
"Penarikan penuh. Berarti semuanya," kata pejabat itu saat ditanya apakah AS akan menarik semua pasukan di seluruh penjuru Suriah.
Saat ini ada sekitar 2.000 pasukan AS ditempatkan di Suriah. Kebanyakan dari mereka ditugaskan untuk melatih dan memberi masukan untuk mendukung kekuatan lokal memerangi ISIS.
Trump sendiri sudah sejak lama menyuarakan skeptisismenya atas keberadaan pasukan AS di Suriah.
Pada Maret lalu dia juga sempat menyatakan bakal memulangkan pasukan dari Suriah secepatnya. Namun penasihat presiden dan sekutu internasional AS mengingatkan dia untuk tidak melakukan itu. Misi pasukan AS di Suriah pun berlanjut.
Menguatkan rencana terbaru Trump di Suriah, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan ISIS telah dikalahkan secara teritorial, namun koalisi internasional yang dipimpin AS akan melanjutkan perang melawan jihadis.
"Kami telah memulai memulangkan pasukan AS dan kami akan beralih ke fase selanjutnya dalam kampanye ini," ujarnya menambahkan. (wis)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Pesawat Jatuh di Sudan sampai Calon Jemaah Haji Wajib Vaksin
Internasional • 1 jam yang lalu
Pria India Hidup Kembali saat Jasadnya Hendak Diautopsi
Internasional 2 jam yang lalu
Malaysia Bakal Musnahkan 3.000 Babi Akibat Wabah Flu Afrika
Internasional 24 menit yang lalu