
Negara Bagian Malaysia Larang Karaoke dan Shisha
CNN Indonesia | Jumat, 18/01/2019 04:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah negara bagian Kelantan, Malaysia melarang tempat hiburan seperti karaoke dan konsumsi rokok shisha.
Media lokal Malaysia yang diterbitkan Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Harian Harakah, melaporkan larangan itu diterapkan sebagai upaya pemerintah daerah mengatasi masalah dan penyakit sosial di kalangan pemuda.
"Mereka (para pemuda) berkumpul berbondong-bondong untuk bersenang-senang sambil merokok shisha sampai jam dua pagi di wilayah ini," ucap Pejabat Kelantan untuk urusan Domestik, Kesehatan, dan Perumahan, Exco Izani Husin, pada Kamis (17/1).
"Ketika mereka pulang ke rumah larut malam, mereka akan terekspos aktivitas-aktivitas yang tidak sehat."
Izani menuturkan bagi setiap pengusaha yang kedapatan melanggar aturan ini akan dikenai denda hingga risiko izin usahanya ditangguhkan.
Kelantan merupakan salah satu negara bagian Malaysia yang konservatif dan telah berada di bawah pemerintahan PAS sejak 1990.
Saat itu, pemerintah daerah di timur laut Malaysia itu sudah melarang kegiatan karaoke dan permainan biliar dengan alasan olah raga tersebut cenderung mempromosikan kejahatan serta perjudian.
Dikutip Channel NewsAsia, sekitar akhir 2005, pengusaha tempat hiburan diizinkan melanjutkan operasional tempat hiburan karaoke dan biliar di bawah aturan yang sangat ketat.
Sebagai contoh, perusahaan hiburan hanya boleh membuka tempat karaoke untuk keluarga, sementara karaoke privat atau pribadi dilarang.
Hingga kini, negara bagian Kelantan juga tak memiliki bioskop yang beroperasi di wilayah itu. Hal itu diyakini lantaran aturan ketat yang diberlakukan oleh pihak berwenang.
Salah satu aturannya yakni tempat duduk dalam bioskop harus dipisah berdasarkan jenis kelamin. Otoritas juga mengharuskan pencahayaan yang terang dan memadai di ruang bioskop selama pertunjukan film berlangsung.
Selain itu, PAS juga selama ini terus mendorong pengajuan RUU kontroversial terkait peningkatan kekuasaan pengadilan syariah atau yang berdasarkan hukum Islam kepada parlemen. (rds/ayp)
Media lokal Malaysia yang diterbitkan Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Harian Harakah, melaporkan larangan itu diterapkan sebagai upaya pemerintah daerah mengatasi masalah dan penyakit sosial di kalangan pemuda.
"Mereka (para pemuda) berkumpul berbondong-bondong untuk bersenang-senang sambil merokok shisha sampai jam dua pagi di wilayah ini," ucap Pejabat Kelantan untuk urusan Domestik, Kesehatan, dan Perumahan, Exco Izani Husin, pada Kamis (17/1).
Izani menuturkan bagi setiap pengusaha yang kedapatan melanggar aturan ini akan dikenai denda hingga risiko izin usahanya ditangguhkan.
Kelantan merupakan salah satu negara bagian Malaysia yang konservatif dan telah berada di bawah pemerintahan PAS sejak 1990.
Saat itu, pemerintah daerah di timur laut Malaysia itu sudah melarang kegiatan karaoke dan permainan biliar dengan alasan olah raga tersebut cenderung mempromosikan kejahatan serta perjudian.
Sebagai contoh, perusahaan hiburan hanya boleh membuka tempat karaoke untuk keluarga, sementara karaoke privat atau pribadi dilarang.
Hingga kini, negara bagian Kelantan juga tak memiliki bioskop yang beroperasi di wilayah itu. Hal itu diyakini lantaran aturan ketat yang diberlakukan oleh pihak berwenang.
Salah satu aturannya yakni tempat duduk dalam bioskop harus dipisah berdasarkan jenis kelamin. Otoritas juga mengharuskan pencahayaan yang terang dan memadai di ruang bioskop selama pertunjukan film berlangsung.
ARTIKEL TERKAIT

Bunuh Kucing dengan Mesin Cuci, Sopir Malaysia Dibui 2 Tahun
Internasional 4 minggu yang lalu
RI Sentil Malaysia Karena Pasif Dalam Pembebasan Sandera
Internasional 1 bulan yang lalu
Sengketa Wilayah Malaysia-Singapura Memanas Lagi
Internasional 1 bulan yang lalu
Mahathir Berharap Seluruh Ras di Malaysia Bisa Sejahtera
Internasional 1 bulan yang lalu
Tiga Orang Ditahan Sebab Hina Raja Malaysia yang Turun Takhta
Internasional 1 bulan yang lalu
Mahathir Sebut Butuh Bukti Peran China di Skandal 1MDB
Internasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

RI Gandeng Thailand-Malaysia Atasi Harga Karet Rendah
Ekonomi • 15 February 2019 23:14
PTDI Incar Ekspor Pesawat ke Thailand dan Nepal
Ekonomi • 12 February 2019 20:17
Polisi Malaysia Tangkap Terduga Mutilasi Bos Tekstil Bandung
Nasional • 12 February 2019 15:40
FOTO: Ritual Pesta Puja Pantai
Hiburan • 10 February 2019 16:11
TERPOPULER

Putra Mahkota Saudi Dinilai Cari Sekutu lewat 'Tamasya' Asia
Internasional • 1 jam yang lalu
Makam Karl Marx Kembali Jadi Sasaran Perusakan
Internasional 2 jam yang lalu
WNI di Luar Negeri Ingin Debat Capres Kedua Lebih Konkret
Internasional 3 jam yang lalu