
Militan Kolombia Mengaku Bertanggung Jawab Atas Bom Mobil
CNN Indonesia | Senin, 21/01/2019 16:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Pembebasan Nasional (ELN) Kolombia mengklaim bertanggung jawab atas insiden bom mobil di akademi kepolisian di ibu kota Bogota, pekan lalu. Mereka menyatakan itu adalah pembalasan setelah pemerintahan Presiden Kolombia, Ivan Duque, menyerang kamp ELN pada Natal tahun lalu.
"Presiden tidak menghormati sikap damai, dan jawabannya adalah melakukan serangan militer terhadap kami," tutur pihak ELN dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, pada Senin (21/1).
ELN menyatakan tentara militer Kolombia membom salah satu kamp mereka pada 25 Desember 2018 lalu, di mana keluarga petani terdekat terkena dampaknya.
"Sangat tidak adil bahwa, ketika pemerintah menyerang kita, kita tidak bisa menanggapi dengan membela diri," demikian pernyataan ELN.
ELN menambahkan operasi yang dilakukan terhadap akademi tersebut sah menurut hukum perang, tanpa korban non-kombatan.
Akademi kepolisian yang diserang, menurut pernyataan ELN, adalah instalasi militer, di mana para taruna menerima pelatihan untuk menjadi anggota intelejen dan melakukan operasi militer.
Pemboman pada Kamis pekan lalu dikabarkan menewaskan 20 orang termasuk pelaku.
Serangan tersebut berdampak besar pada perundingan damai ELN dengan Kolombia yang belum juga rampung. Duque mengancam akan membatalkan perundingan damai tersebut, menanggapi insiden pemboman itu.
Perundingan damai ini pertama digelar oleh Presiden Juan Manuel Santos untuk mengakhiri pemberontakan ELN yang sudah berlangsung lebih dari lima dasawarsa. Salah satu draf kesepakatan yang dirancang berisi perjanjian untuk menjadikan ELN sebagai partai politik jika mereka setuju berdamai.
Menanggapi serangan bom mobil tersebut, ribuan warga Kolombia melakukan aksi unjuk rasa anti teror pada Minggu pekan lalu.
Aksi protes itu tersebar di sejumlah kota di Kolombia, di mana para demonstran mengibarkan bendera sambil meneriakkan slogan-slogan seperti "pembunuh pengecut" dan "hidup itu suci".
Pemerintah Kolombia juga telah meminta Kuba untuk menyerahkan anggota ELN yang tengah berada di Havana. (fey/ayp)
"Presiden tidak menghormati sikap damai, dan jawabannya adalah melakukan serangan militer terhadap kami," tutur pihak ELN dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, pada Senin (21/1).
ELN menyatakan tentara militer Kolombia membom salah satu kamp mereka pada 25 Desember 2018 lalu, di mana keluarga petani terdekat terkena dampaknya.
ELN menambahkan operasi yang dilakukan terhadap akademi tersebut sah menurut hukum perang, tanpa korban non-kombatan.
Akademi kepolisian yang diserang, menurut pernyataan ELN, adalah instalasi militer, di mana para taruna menerima pelatihan untuk menjadi anggota intelejen dan melakukan operasi militer.
Pemboman pada Kamis pekan lalu dikabarkan menewaskan 20 orang termasuk pelaku.
Serangan tersebut berdampak besar pada perundingan damai ELN dengan Kolombia yang belum juga rampung. Duque mengancam akan membatalkan perundingan damai tersebut, menanggapi insiden pemboman itu.
Menanggapi serangan bom mobil tersebut, ribuan warga Kolombia melakukan aksi unjuk rasa anti teror pada Minggu pekan lalu.
Aksi protes itu tersebar di sejumlah kota di Kolombia, di mana para demonstran mengibarkan bendera sambil meneriakkan slogan-slogan seperti "pembunuh pengecut" dan "hidup itu suci".
ARTIKEL TERKAIT

VIDEO: Dua Orang Ditangkap Terkait Bom di Irlandia Utara
Internasional 10 bulan yang lalu
Bom Tewaskan 20 Polisi, Ribuan Warga Kolombia Berunjuk Rasa
Internasional 10 bulan yang lalu
VIDEO: Bom Mobil Meledak di Akademi Polisi Kolombia
Internasional 10 bulan yang lalu
Setiap Dua Hari, Satu Aktivis HAM di Kolombia Dibunuh
Internasional 11 bulan yang lalu
Pipa Minyak Kolombia Dibom Kelompok Pemberontak
Internasional 11 bulan yang lalu
Kolombia Sebut Tahun Ini 'Banjir' Jutaan Imigran Venezuela
Internasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

FOTO: Leha-leha Sejenak di Tengah Hiruk Pikuk Kota 'Sibuk'
Gaya Hidup • 21 August 2019 07:28
VIDEO: Rehat Sejenak saat Hari Malas Sedunia di Kolombia
Gaya Hidup • 19 August 2019 14:58
Dari Kolombia ke AS, Anies Diharap Bawa Manfaat untuk Jakarta
Nasional • 11 July 2019 16:38
Ciudad Perdida, Kota yang Lebih Purba dari Machu Picchu
Gaya Hidup • 01 July 2019 14:12
TERPOPULER

Erdogan Ancam Tutup Dua Pangkalan Militer AS di Turki
Internasional • 44 menit yang lalu
Pentagon Awasi China dan Rusia hingga Demo Berdarah di India
Internasional 2 jam yang lalu
Trump Bakal Tarik 4.000 Tentara AS dari Afghanistan
Internasional 1 jam yang lalu