Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban meninggal dalam serangan
Taliban terhadap markas angkatan bersenjata dan akademi kepolisian
Afghanistan di sebelah timur Provinsi Maidan Wardak mencapai 12 orang. Sementara korban luka mencapai 30 orang.
Kebanyakan korban meninggal adalah tentara. Kepala Dinas Kesehatan Maidan Wardak, Salem Asgherkhail menyatakan korban luka-luka sudah dibawa ke rumah sakit setempat. Yang kondisinya agak serius dirujuk ke Ibu Kota Kabul, seperti dilansir
AP, Senin (21/1).
Salem tidak merinci berapa jumlah korban luka yang dirujuk ke Kabul.
Serangan terkoordinir itu terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Penyerang terlebih dulu mengirim bom mobil yang meledak di markas tentara. Setelah itu sejumlah anggota Taliban yang bersenjata melepaskan tembakan kepada pasukan Afghanistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua anggota Taliban tewas ditembak oleh aparat.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, mengatakan kelompoknya bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan ini terjadi di tengah gagalnya perundingan damai dengan Amerika Serikat. Padahal, kedua belah pihak seharusnya berunding di Qatar beberapa waktu lalu.
Serangan semakin gencar setelah tahun lalu Presiden AS, Donald Trump menyatakan akan berniat menarik setengah dari jumlah pasukan AS di Afghanistan. Dia beralasan perang dengan Taliban yang hampir berjalan 18 tahun tidak membuat keadaan membaik dan malah membikin AS merugi.
(ayp)