
Turki Sebut Negara Barat Hendak Tutupi Kasus Khashoggi
CNN Indonesia | Rabu, 23/01/2019 01:06 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menganggap sejumlah negara Barat mencoba menutupi kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Dia menyebut bakal membuka penyelidikan internasional terkait kasus tersebut dalam beberapa hari ke depan.
"Ada beberapa negara yang berencana menutupi kekacauan kasus ini. Saya tahu alasan-alasannya. Kami tahu dan melihat kesepakatan-kesepakatan apa yang telah dibuat. Kami melihat bagaimana pihak-pihak yang sebelumnya menyuarakan kebebasan media sekarang mencoba menutupi kasus ini karena uang," kata Cavusoglu seperti dikutip kantor berita Anadolu Agency, pada Selasa (22/1).
"Meski begitu, kami akan terus mengejar sampai titik akhir. Kami telah mempersiapkan investigasi internasional dalam beberapa waktu ke depan dan kami akan mengambil setiap langkah yang diperlukan," ujar Cavusoglu.
Khashoggi merupakan wartawan yang kerap mengkritik pemimpin Arab Saudi, Raja Salman. Dia tewas dibunuh di dalam gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.
Setelah sempat membantah, Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam gedung konsulatnya. Mereka juga mengakui jasad koresponden The Washington Post itu telah dimusnahkan. Namun, mereka beralasan perbuatan itu dilakukan oleh tim yang bergerak tanpa perintah negara.
Meski begitu, mereka menegaskan Kerajaan Arab Saudi tak terlibat dalam konspirasi pembunuhan Khashoggi. Mereka beralasan hal itu terjadi di luar kewenangan mereka itu.
Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyimpulkan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Turki telah lama mendesak digelar investigasi internasional untuk menjawab teka-teki kasus ini. Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan selama ini menuding pejabat tertinggi Saudi bertanggung jawab atas kasus Khashoggi, lantaran dianggap tak mau bekerja sama menguak misteri pembunuhan tersebut.
Dikutip Reuters, meski aparat Turki bersama Saudi telah menggeledah sejumlah tempat, keberadaan jasad Khashoggi hingga kini juga belum ditemukan.
Sementara itu, jaksa Saudi berencana mendakwa hukuman mati bagi 11 tersangka yang sejauh ini telah ditahan karena diduga terlibat konspirasi pembunuhan. (rds/ayp)
"Ada beberapa negara yang berencana menutupi kekacauan kasus ini. Saya tahu alasan-alasannya. Kami tahu dan melihat kesepakatan-kesepakatan apa yang telah dibuat. Kami melihat bagaimana pihak-pihak yang sebelumnya menyuarakan kebebasan media sekarang mencoba menutupi kasus ini karena uang," kata Cavusoglu seperti dikutip kantor berita Anadolu Agency, pada Selasa (22/1).
"Meski begitu, kami akan terus mengejar sampai titik akhir. Kami telah mempersiapkan investigasi internasional dalam beberapa waktu ke depan dan kami akan mengambil setiap langkah yang diperlukan," ujar Cavusoglu.
Setelah sempat membantah, Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam gedung konsulatnya. Mereka juga mengakui jasad koresponden The Washington Post itu telah dimusnahkan. Namun, mereka beralasan perbuatan itu dilakukan oleh tim yang bergerak tanpa perintah negara.
Meski begitu, mereka menegaskan Kerajaan Arab Saudi tak terlibat dalam konspirasi pembunuhan Khashoggi. Mereka beralasan hal itu terjadi di luar kewenangan mereka itu.
Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) menyimpulkan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Turki telah lama mendesak digelar investigasi internasional untuk menjawab teka-teki kasus ini. Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan selama ini menuding pejabat tertinggi Saudi bertanggung jawab atas kasus Khashoggi, lantaran dianggap tak mau bekerja sama menguak misteri pembunuhan tersebut.
Dikutip Reuters, meski aparat Turki bersama Saudi telah menggeledah sejumlah tempat, keberadaan jasad Khashoggi hingga kini juga belum ditemukan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
Menag Beri Tenggat Maret ke Arab Saudi soal Kepastian Haji
Terungkap Tugu Logam Misterius di Turki Cuma Gimik Pemerintah
Sri Mulyani Pungut Pajak Impor Karpet dari China dan Turki
WNI Dilarang ke Arab Saudi, Netizen Cerita Unik Soal Mekah
KJRI soal Akses Saudi Ditutup: Tak Ganggu Jemaah Pulang Umrah
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

FOTO : Upaya Napi Kabur dari Penjara Haiti
Internasional • 1 jam yang lalu
AS Pegang Bukti Kunci Peran Pangeran Saudi di Kasus Khashoggi
Internasional 36 menit yang lalu
Jurnalis Jepang Ditahan Polisi Myanmar Usai Dipukuli
Internasional 2 jam yang lalu