
Polemik Petisi Papua, Kemlu Kirim Nota Protes ke Vanuatu
CNN Indonesia | Kamis, 31/01/2019 19:09 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyatakan pemerintah Indonesia telah melayangkan nota protes keras kepada Republik Vanuatu, terkait penyelundupan pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda dalam delegasi mereka. Dalam kesempatan itu, Benny menyerahkan petisi referendum Papua Barat.
"Kami sudah melayangkan nota protes keras pada Vanuatu. Dalam hubungan diplomatik, sekali lagi rasa saling menghormati itu harus dijunjung tinggi. Salah satu prinsip yang harus dihormati semua negara adalah menghormati kedaulatan negara lain," kata Retno di Kompleks Parlemen, Kamis (31/1).
Pekan lalu, Vanuatu menyelundupkan Benny Wenda dalam daftar delegasinya ketika bertemu Komisioner Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss.
Benny menyerahkan petisi referendum kemerdekaan Papua Barat yang diklaim sudah ditandatangani oleh 1,8 juta orang dalam pertemuan pembahasan laporan penegakan HAM tahunan (Universal Periodic Review/UPR) Vanuatu. Retno meyakini KT HAM PBB tidak akan menindaklanjuti hal itu karena dilakukan tidak dengan niatan baik.
"Jadi dia (KT HAM PBB) beranggapan semua negara memiliki good intentions. Kenyataannya, Vanuatu tidak memiliki good intentions dengan memasukkan Benny Wenda di dalam," katanya.
Di sisi lain, ia menyatakan tak kaget dengan langkah Benny Wenda yang menyerahkan petisi dengan bergabung dalam delegasi Vanuatu. Menurutnya, hal seperti itu sudah biasa dilakukan Benny.
"Jadi pattern yang dilakukan Benny Wenda itu selalu satu manipulatif dan fake news. Kami sudah jelas dari penjelasan KT HAM sudah sangat jelas visinya terjadi not good intentions, kemudian pertemuan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan yang disampaikan," kata Retno. (chri/ayp)
"Kami sudah melayangkan nota protes keras pada Vanuatu. Dalam hubungan diplomatik, sekali lagi rasa saling menghormati itu harus dijunjung tinggi. Salah satu prinsip yang harus dihormati semua negara adalah menghormati kedaulatan negara lain," kata Retno di Kompleks Parlemen, Kamis (31/1).
Pekan lalu, Vanuatu menyelundupkan Benny Wenda dalam daftar delegasinya ketika bertemu Komisioner Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss.
"Jadi dia (KT HAM PBB) beranggapan semua negara memiliki good intentions. Kenyataannya, Vanuatu tidak memiliki good intentions dengan memasukkan Benny Wenda di dalam," katanya.
Di sisi lain, ia menyatakan tak kaget dengan langkah Benny Wenda yang menyerahkan petisi dengan bergabung dalam delegasi Vanuatu. Menurutnya, hal seperti itu sudah biasa dilakukan Benny.
FOKUS
Gaduh Referendum Papua |
ARTIKEL TERKAIT

KTHAM PBB Kaget Benny Wenda 'Menyusup' dalam Delegasi Vanuatu
Internasional 2 minggu yang laluProtes Eksekusi Mati WNI, Menlu Panggil Dubes Saudi ke Bali
Internasional 3 bulan yang lalu
TKI Dieksekusi Lagi, Indonesia Protes ke Arab Saudi
Internasional 3 bulan yang lalu
Empat Tahun Jokowi, 443 WNI Bebas dari Hukuman Mati
Internasional 3 bulan yang lalu
Bertemu Menlu Saudi, Indonesia Akan Bahas Perlindungan WNI
Internasional 4 bulan yang lalu
RI-Saudi Bertemu, Disebut Akan Bahas Kasus Khashoggi
Internasional 4 bulan yang lalu
BACA JUGA

Pemerintah RI Tetap Kukuh Vanuatu Selundupkan Benny Wenda
Nasional • 02 February 2019 13:18
Wiranto Minta Petisi Referendum Papua Tak Diekspose
Nasional • 01 February 2019 17:56
Referendum Papua, JK Sebut Senjata Bicara jika Dialog Gagal
Nasional • 29 January 2019 15:52
Petisi Referendum Papua di PBB dan Posisi Tawar untuk Jakarta
Nasional • 29 January 2019 08:25
TERPOPULER

Trump Yakin Menang Hadapi Tuntutan soal Tembok Meksiko
Internasional • 55 menit yang lalu
Donald Trump Sambut Bernie Sanders sebagai Pesaing Capres
Internasional 4 jam yang lalu
Myanmar Bentuk Panel Reformasi Konstitusi Rancangan Militer
Internasional 4 jam yang lalu