Pencalonan Kakak Raja Thailand Picu Perubahan Tatanan Politik

CNN Indonesia
Jumat, 08 Feb 2019 14:56 WIB
Pencalonan kakak sulung Raja Thailand dalam bursa perdana menteri pada pemilu begitu menggemparkan hingga dianggap dapat mengubah tatanan politik negara.
Pencalonan kakak sulung Raja Thailand dalam bursa perdana menteri pada pemilu begitu menggemparkan hingga dianggap dapat mengubah tatanan politik negara. (Reuters/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pencalonan Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi, kakak sulung Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, dalam bursa perdana menteri pada pemilu mendatang begitu menggemparkan hingga dianggap dapat mengubah tatanan politik negara.

"Ini adalah perkembangan mendasar yang akan membentuk kontur dan dinamika politik Thailand sebelum dan setelah pemilu," ujar analis politik dari Universitas Chulalongkorn, Thitinan Pongsudhirak, kepada Reuters pada Jumat (8/2).

Thitinan mulai menyadari potensi perubahan politik ketika mengetahui pengusung Ubolratana, yaitu Thai Raksa Chart, partai besutan para loyalis mantan perdana menteri yang mengasingkan diri, Thaksin Shinawatra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menjabat, Thaksin dan para loyalisnya kerap dituding menentang monarki. Thailand sendiri sudah berdiri sebagai negara monarki konstitusional sejak 1932, di mana keluarga kerajaan memiliki pengaruh penting dan dapat menggiring opini jutaan warga.

Bentrokan antara para elite loyalis kerajaan di Bangkok dengan kaum populis pendukung Thaksin yang tersebar di daerah-daerah pinggiran pun tak terhindarkan.

Gesekan ini kian besar hingga menjadi bara pertikaian berkepanjangan, memicu kudeta militer yang dipimpin oleh Prayut Chan-o-cha pada 2014 lalu.

Jika taktik mempersatukan darah kerajaan dan sipil ini berhasil, masa depan politik Thailand diprediksi dapat menjauh dari kekuasaan militer di bawah Prayut, yang juga maju dalam pemilu. Namun, sejumlah pengamat masih belum mengetahui kejituan jurus ini.

"Asumsi dan skenario yang sudah ada sebelumnya harus dipertimbangkan. Jika berhasil, akan ada proses rekonsilitasi dan persatuan," tutur Thitinan.

Melanjutkan pendapatnya, Thitinan berkata, "Namun, jika ini tidak berhasil, justru akan ada risiko lebih besar terhadap masa depan politik Thailand."

[Gambas:Video CNN] (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER