
Jerman Akan Cabut Kewarganegaraan Warganya yang Gabung ISIS
CNN Indonesia | Senin, 04/03/2019 12:27 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kanselir Angela Merkel dan koalisi berkuasa dilaporkan sudah menyepakati rencana untuk mencabut kewarganegaraan warga Jerman yang bergabung dengan ISIS.
Kesepakatan ini pertama kali terungkap melalui pemberitaan surat kabar Sueddeutsche Zeitung. Sejumlah pejabat anonim mengatakan kepada koran itu bahwa proses denaturalisasi warga Jerman pendukung ISIS dapat dilakukan jika memenuhi tiga kriteria.
Pertama, mereka harus memiliki kewarganegaraan kedua. Mereka juga harus sudah memasuki usia dewasa. Selain itu, keputusan ini juga berlaku bagi mereka yang bergabung dengan ISIS setelah aturan diberlakukan.
Sejak 2013, lebih dari 1.000 orang Jerman meninggalkan negara mereka dan pergi ke medan perang ISIS di Timur Tengah.
Hal ini memicu perdebatan dalam pemerintahan terkait sikap yang harus diambil karena kini ISIS mulai kehilangan kekuasaannya di tengah gempuran koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Sekitar sepertiga warga yang bertempur untuk ISIS itu dilaporkan sudah kembali ke Jerman, sepertiga lainnya diyakini tewas, dan sisanya masih berada di Irak dan Suriah.
Presiden AS, Donald Trump, bulan lalu mendesak Inggris, Prancis, dan Jerman untuk menarik kembali lebih dari 800 militan ISIS yang tertangkap untuk kemudian diadili di negara asal masing-masing.
Jerman mengatakan akan mengambil kembali para militan tersebut hanya jika mereka memiliki akses kekonsuleran.
Dilema mengenai keamanan negara ini mulai mencuat usai kemunculan kasus Shamima Begum, remaja Inggris yang akhirnya dicabut kewarganegaraannya setelah meninggalkan London untuk bergabung dengan ISIS pada 2015 lalu. (syf/has)
Kesepakatan ini pertama kali terungkap melalui pemberitaan surat kabar Sueddeutsche Zeitung. Sejumlah pejabat anonim mengatakan kepada koran itu bahwa proses denaturalisasi warga Jerman pendukung ISIS dapat dilakukan jika memenuhi tiga kriteria.
Sejak 2013, lebih dari 1.000 orang Jerman meninggalkan negara mereka dan pergi ke medan perang ISIS di Timur Tengah.
Hal ini memicu perdebatan dalam pemerintahan terkait sikap yang harus diambil karena kini ISIS mulai kehilangan kekuasaannya di tengah gempuran koalisi pimpinan Amerika Serikat.
Presiden AS, Donald Trump, bulan lalu mendesak Inggris, Prancis, dan Jerman untuk menarik kembali lebih dari 800 militan ISIS yang tertangkap untuk kemudian diadili di negara asal masing-masing.
Jerman mengatakan akan mengambil kembali para militan tersebut hanya jika mereka memiliki akses kekonsuleran.
Dilema mengenai keamanan negara ini mulai mencuat usai kemunculan kasus Shamima Begum, remaja Inggris yang akhirnya dicabut kewarganegaraannya setelah meninggalkan London untuk bergabung dengan ISIS pada 2015 lalu. (syf/has)
ARTIKEL TERKAIT

VIDEO: Trump Klaim Rebut 100 Persen Wilayah ISIS
Internasional 9 bulan yang lalu
Remaja Simpatisan ISIS Memohon Belas Kasihan Inggris
Internasional 9 bulan yang lalu
Donald Trump Tolak Pemudi AS Pengikut ISIS yang Minta Pulang
Internasional 9 bulan yang lalu
VIDEO: Inggris Cabut Kewarganegaraan Pemudi Pengikut ISIS
Internasional 9 bulan yang lalu
Remaja Simpatisan ISIS Hendak Pindah ke Belanda
Internasional 9 bulan yang lalu
Inggris Cabut Kewarganegaraan Remaja yang Gabung ISIS
Internasional 9 bulan yang lalu
BACA JUGA

Jerman 'Bingung' Cari Lokasi Kuburan Permanen Limbah Nuklir
Teknologi • 03 December 2019 18:03
VIDEO: Grup 'Neraka' di Undian Piala Eropa 2020
Olahraga • 01 December 2019 12:23
5 Fakta Jerman, Prancis, Portugal di Grup Neraka Piala Eropa
Olahraga • 01 December 2019 05:18
Hasil Undian Piala Eropa: Jerman, Prancis, Portugal Satu Grup
Olahraga • 01 December 2019 00:55
TERPOPULER

Empat Roket Hantam Pangkalan Militer AS di Irak
Internasional • 4 jam yang lalu
China Bakal Lanjutkan Pelatihan bagi Muslim Uighur di Kamp
Internasional 1 jam yang lalu
VIDEO: Penumpang Kapal Pesiar Jadi Korban Letusan Gunung Api
Internasional 2 jam yang lalu