Jakarta, CNN Indonesia -- Penasihat Keamanan Nasional
Amerika Serikat, John Bolton, mengatakan bahwa negaranya bakal meningkatkan sanksi terhadap
Korea Utara jika Pyongyang tidak menghentikan program
nuklirnya.
"Jika mereka tidak mau melakukannya, maka saya pikir Presiden [Donald] Trump sudah sangat jelas mengatakan bahwa mereka tidak akan mendapat keringanan atas sanksi yang diberikan kepadanya dan kami bahkan mempertimbangkan memperkuat sanksi itu," ujar Bolton, Selasa (5/3).
Namun, dalam wawancara dengan
Fox Business Network yang dikutip
Reuters tersebut, Bolton mengatakan bahwa AS akan memantau terlebih dulu komitmen Korut setelah pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un di Vietnam pekan lalu tak membuahkan hasil.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir pertemuan, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi.
Menurut Trump, Kim menawarkan menutup sejumlah situs peluncuran rudal dan kompleks nuklir dengan timbal balik AS mencabut sanksi atas Korut.
Sementara itu, Trump ingin Korut melucuti senjata nuklirnya secara keseluruhan, baru AS dapat mencabut sanksi atas negara pimpinan Kim tersebut.
Beberapa hari setelah pertemuan tersebut, sejumlah laporan mengungkap bahwa Korut mulai berupaya mengaktifkan kembali situs rudal dan nuklirnya, seperti Sohae dan Tongchang-ri.
(ham/has)