
Israel Menggertak Bakal Perang Besar di Jalur Gaza
Kamis, 28 Mar 2019 14:55 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan menyerang kelompok militan yang berada di Jalur Gaza, Palestina. Dia menyatakan sedang membuat perhitungan dan mengerahkan kekuatan militer lebih besar lagi untuk membalas serangan roket dari wilayah itu sejak awal pekan ini.
"Kami sedang bersiap untuk berbuat lebih, untuk melakukan apapun untuk mempertahankan rakyat dan negara kami," kata Netanyahu melalui sambungan telekonferensi kepada Komite Urusan Publik Amerika Serikat-Israel di Washington D.C.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Mika Lipshitz, menyatakan serangan roket dari Jalur Gaza hingga saat ini terhitung sudah 60 kali, seperti dilansir CNN, Kamis (28/3).
Menurut IDF, serangan roket yang terjadi pada Senin lalu sebenarnya dilakukan tidak sengaja oleh serdadu Hamas. Namun, Hamas membantah hal itu.
Israel lantas menyerang sekitar seratus titik di Jalur Gaza, yang mereka klaim sebagai basis rahasia Hamas, seperti pabrik pembuatan roket hingga markas logistik. Mereka juga mengirim dua brigade pasukan ke perbatasan Jalur Gaza dan menyiagakan prajurit cadangan.
Militer Israel juga mengerahkan kendaraan lapis baja ke perbatasan Jalur Gaza. Bahkan, pintu perlintasan Erez dan Kerem Shalom saat ini sudah ditutup. Mereka juga mengurangi wilayah perairan yang boleh dilalui oleh nelayan.
Dikhawatirkan peningkatan konflik ini bisa memburuk dan menjurus ke arah perang besar. Hamas yang menguasai Jalur Gaza terakhir berperang dengan Israel pada 2014.
[Gambas:Video CNN]
Situasi saat ini di Jalur Gaza juga sedang genting. Sebab, masyarakat sedang diterpa inflasi yang membuat harga-harga barang kebutuhan pokok meroket. Sejumlah warga Gaza sudah beberapa kali menggelar unjuk rasa, dan dilaporkan aparat yang pro Hamas menanggapi demonstrasi secara represif. (ayp/ayp)
"Kami sedang bersiap untuk berbuat lebih, untuk melakukan apapun untuk mempertahankan rakyat dan negara kami," kata Netanyahu melalui sambungan telekonferensi kepada Komite Urusan Publik Amerika Serikat-Israel di Washington D.C.
Menurut IDF, serangan roket yang terjadi pada Senin lalu sebenarnya dilakukan tidak sengaja oleh serdadu Hamas. Namun, Hamas membantah hal itu.
Israel lantas menyerang sekitar seratus titik di Jalur Gaza, yang mereka klaim sebagai basis rahasia Hamas, seperti pabrik pembuatan roket hingga markas logistik. Mereka juga mengirim dua brigade pasukan ke perbatasan Jalur Gaza dan menyiagakan prajurit cadangan.
Dikhawatirkan peningkatan konflik ini bisa memburuk dan menjurus ke arah perang besar. Hamas yang menguasai Jalur Gaza terakhir berperang dengan Israel pada 2014.
[Gambas:Video CNN]
Situasi saat ini di Jalur Gaza juga sedang genting. Sebab, masyarakat sedang diterpa inflasi yang membuat harga-harga barang kebutuhan pokok meroket. Sejumlah warga Gaza sudah beberapa kali menggelar unjuk rasa, dan dilaporkan aparat yang pro Hamas menanggapi demonstrasi secara represif. (ayp/ayp)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK