Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin spiritual Buddha
Tibet, Tenzin Gyatso yang juga
Dalai Lama ke-14, dilaporkan dilarikan ke rumah sakit di New Delhi, India. Dia didiagnosa mengalami infeksi dan harus dirawat.
Seperti dilansir
Reuters, Rabu (10/4), kabar itu disampaikan oleh sekretaris pribadi Dalai Lama, Tenzin Taklha. Dia mengatakan Dalai Lama sempat mengeluh tidak enak badan dan langsung diterbangkan ke New Delhi untuk diperiksa.
"Diagnosa dokter menyatakan dia mengalami infeksi dada, dan sedang menjalani pengobatan. Kondisinya saat ini stabil. Dia akan dirawat sekitar dua sampai tiga hari," kata Taklha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalai Lama harus angkat kaki dari kampung halamannya di Tibet pada 1959, sebagai dampak pemberontakan yang gagal untuk melawan pendudukan China. Rezim komunis China sembilan tahun sebelumnya lebih dulu mengirim Tentara Merah untuk menyerbu Tibet dan menumbangkan pemerintahan kerajaan setempat.
Dia lantas pergi ke India dan bermukim di Kota Dharamsala. Sejak itu dia terus menyebarkan ajaran Buddha dan mengkampanyekan kemerdekaan Tibet.
Pemerintah China sampai saat ini masih menganggap peraih Nobel Perdamaian itu sebagai sosok pemuka agama tetapi juga simbol separatis yang berbahaya. Jika Dalai Lama tutup usia, China mengklaim mempunyai hak menunjuk penerusnya.
Dalai Lama yang semakin uzur menyatakan kepada pendukungnya yakin penerusnya ada di India. Dia meminta jangan mempercayai klaim China soal kelanjutan pemegang gelar itu jika dia wafat kelak.
Para pengikutnya juga ketar-ketir tentang siapa yang akan kelak meneruskan pemegang gelar Dalai Lama.
Tahun ini juga menjadi peringatan 60 tahun penjajahan Tibet oleh China.
China mengklaim Tibet adalah wilayahnya dan Dalai Lama adalah simbol separatis. Mereka juga menganggap Kerajaan Tibet sebagai wujud feodalisme dan merupakan musuh ideologi komunisme yang dianut Negeri Tirai Bambu.
Pada 2009 sempat pecah kerusuhan di Ibu Kota Lhasa dan sekitarnya. Warga Tibet menyerang dan merusak individu serta entitas bisnis warga China hingga menewaskan 18 orang.
Aksi bakar diri juga kerap dilakukan oleh warga dan pendeta Buddha Tibet sebagai bentuk protes atas pendudukan China, dan meminta Dalai Lama kembali.
Di sisi lain, Tibet adalah salah satu tujuan wisata yang ramai dikunjungi turis asing. Mereka pergi ke sana untuk merasakan mendaki gunung es atau menilik budaya setempat. Namun, untuk menuju ke sana para pelancong harus melewati proses dan mengantongi izin khusus di samping visa China.
[Gambas:Video CNN] (ayp)