Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Dukungan Suaka Uni Eropa (EASO) mencatat permohonan suaka ke
Eropa dari warga Venezuela meningkat tajam. Permintaan suaka berkaitan dengan situasi krisis yang terjadi di
Venezuela dalam beberapa waktu terakhir.
Setelah para warga Suriah, masyarakat dari Venezuela merupakan kelompok terbesar kedua di antara 57 ribu orang yang meminta suaka pada Februari di Uni Eropa, Swiss, dan Norwegia. Warga Venezuela yang ingin melarikan diri bahkan lebih banyak dibandingkan warga Afghanistan, Irak, dan Nigeria, kelompok terbesar berikutnya.
"Fakta bahwa Venezuela mengajukan lebih banyak aplikasi daripada warga Afghanistan merupakan perkembangan yang nyata," kata pejabat EASO dalam salah satu wawancara dikutip
AFP, Senin (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
EASO mencatat ada 3.995 Venezuela yang mengajukan suaka pada Februari, naik 51 persen dari Januari dan hampir tiga kali lipat angka setahun lalu. Pada bulan Februari, masyarakat Venezuela menyaksikan memburuknya krisis politik, ekonomi, dan kemanusiaan sebagai hasil dari pemilihan ulang Presiden Nicola Maduro.
EASO mengatakan warga Suriah, yang telah melarikan diri dari perang saudara selama delapan tahun, mengajukan sekitar 5.393 aplikasi, lebih sedikit dari pada Januari. Aplikasi warga Afghanistan menurun dibandingkan Desember 2018.
EASO mengatakan permohonan lainnya datang dari 1.937 orang Kolombia, 731 orang Salvador, 616 orang Nikaragua dan 592 orang Honduras yang mengajukan suaka pada Februari. Ada juga 351 permintaan dari warga Haiti, 323 dari Peru, 112 dari Kuba dan 73 dari Guatemala.
krisis ekonomi Venezuela memang semakin memburuk. Tingkat inflasi meroket hingga ratusan ribu persen. Rakyat kekurangan makanan dan obat-obatan. Pemadaman listrik pun melumpuhkan aktivitas di Venezuela, sehingga rakyat terpaksa hidup dalam kegelapan selama berhari-hari.
Pemimpin oposisi, Juan Guaido, melakukan rapat di Caracas pada Sabtu (6/4) yang disebutnya sebagai gelombang baru protes definitif untuk menggulingkan Maduro.
Ribuan pendukung oposisi berkumpul di Caracas, distrik El Marques timur. Mereka mengatakan telah mengambil air dari saluran pipa yang tidak bersih atau aliran air dari Gunung Avila yang menghadap langsung ke Caracas.
"Kami harus singkirkan perampas ini (Maduro) dan kami tidak bisa memikirkan hal lain," ucap Claudia Rueda, ibu rumah tangga berusia 53 tahun yang ikut dalam demonstrasi tersebut.
(ain/ain)