Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran melanda bangunan Gereja Katedral Notre Dame di pusat kota Paris,
Prancis, Senin (15/4) sore waktu setempat.
Informasi mengenai kebakaran disampaikan seorang juru bicara departemen pemadam kebakaran kepada Reuters. Belum diketahui penyebab pasti api yang menjalar sebagai bangunan tua tersebut.
Asap terlihat mengepul keluar dari bagian atas katedral yang dibangun pada abad pertengahan tersebut. Api menjalar di samping dua menara lonceng, kata seorang saksi mata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga berita ini diturunkan, sejumlah petugas pemadam kebakaran masih melakukan proses pemadaman. Sementara itu, juru bicara balai kota mengatakan daerah di sekitar lokasi kejadian disterilkan dari wisatawan.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyampaikan bela sungkawanya atas kebakaran yang dikabarkan meruntuhkan bagian atap gereja. Sejumlah agenda kerja di pusat kota terpaksa dibatalkan. "Saya sangat bersedih atas peristiwa ini, kebakaran yang menyedihkan untuk kita semua," ujar Macron dalam cuitannya.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan ungkapan bela sungkawanya. Ia memastikan Inggris bersama Prancis ketika api menghancurkan Notre-Dame yang telah berusia berabad-abad di Paris.
"Pikiranku bersama rakyat Prancis malam ini," kata dia melalui akun Twitternya.
Kepolisian Paris dalam sebuah tweet meminta warga untuk menghindari daerah itu dan memberi jalan bagi kendaraan penyelamat. Wali Kota Paris, Anne Hidalgo dalam tweet-nya menggambarkannya sebagai "api yang mengerikan".
"Dinas pemadam kebakaran Paris berusaha mengendalikan api," tulisnya di Twitter, meminta penduduk untuk menghormati penjagaan keamanan yang diterjunkan di sekitar lokasi.
Gereja Notre Dam merupakan bangunan kuno yang dibangun pada 1163 pada masa pemerintahan Lois VII. Katedral direnovasi besar-besaran pada tahun 1845. Katedral ini termasuk salah satu gereja roman katolik yang terkenal di seluruh dunia. Luas total bangunanya mencapai 6.144 meter persegi.
(ain/ain)