Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri
Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan kota baru di
Dataran Tinggi Golan akan diberi nama Trump. Dia beralasan hal itu sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat,
Donald Trump, atas klaim yang menyatakan kawasan sengketa itu sebagai wilayah Israel.
"Kami akan menerbitkan keputusan pemerintah untuk menyatakan kota baru di Dataran Tinggi Golan dengan nama Presiden Donald J. Trump," kata Netanyahu, seperti dilansir
Reuters, Rabu (24/4).
Netanyahu menyatakan keputusan itu akan dilakukan selepas Hari Raya Passover.
Menurut Netanyahu, dia juga bakal menamakan stasiun kereta api di dekat Tembok Barat Yerusalem dengan nama Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel memang menduduki Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967 silam. Mereka mencaplok wilayah itu mulai 1981, tapi tak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Status Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari wilayah Suriah juga tertuang dalam sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB seperti Resolusi 242 (1967), 338 (1973) dan 497 (1981).
Pemerintah Indonesia turut mengecam langkah Trump yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Kementerian Luar Negeri menyatakan langkah Trump tidak kondusif bagi upaya perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Indonesia menyatakan tetap mengakui Dataran tinggi Golan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Suriah, dan saat ini masih dicaplok Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967.
[Gambas:Video CNN] (ayp)