Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Sri Lanka menuai kritik karena salah menuding seorang aktivis Muslim perempuan asal
Amerika Serikat terkait dengan serangan
bom beruntun di Hari Paskah pada Ahad lalu.
Kesalahan ini bermula ketika kepolisian Sri Lanka merilis foto enam orang yang dicari terkait serangan pada Minggu lalu.
Dalam daftar itu terpampang nama Abdul Cader Fathima Khadhiya lengkap dengan foto seorang perempuan. Namun ternyata, foto itu memajang wajah seorang aktivis Muslim.
Kritik ini mengalir setelah sang aktivis, Amara Majeed, mengeluh mengenai tudingan kepolisian Sri Lanka tersebut di akun Facebook pribadinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Halo, semuanya! Pagi ini, saya salah dituduh oleh pemerintah Sri Lanka sebagai salah satu anggota ISIS yang melakukan serngan Paskah di Sri Lanka," tulis Majeed, sebagaimana dikutip
AFP.
"Tuduhan ini jelas salah dan sesungguhnya, melihat komunitas Muslim sudah menderita karena pengawasan ketat, saya tidak perlu lagi salah tuduh dan pengawasan ketat."
Kepolisian lantas merilis pengumuman bahwa foto yang mendampingi nama Abdul Cader Fathima Khadhiya itu salah.
"Orang di dalam foto itu tidak dicari untuk dimintai keterangan," demikian pernyataan yang diteken oleh juru bicara kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera.
Namun, kepolisian menekankan bahwa Abdul Cader Fathima Khadhiya masih dicari untuk dimintai keterangan terkait bom beruntun yang merenggut setidaknya 253 nyawa itu.
(has)