Penembakan di Gereja Burkina Faso, Enam Orang Tewas

CNN Indonesia
Senin, 13 Mei 2019 06:56 WIB
Setidaknya enam orang tewas dalam penembakan saat kebaktian di salah satu gereja di Dablo, Burkina Faso, pada Minggu (12/5).
Ilustrasi. (Skitterphoto/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya enam orang tewas dalam penembakan saat kebaktian di salah satu gereja di Dablo, Burkina Faso, pada Minggu (12/5).

"Sekitar jam 09.00, saat kebaktian, seorang bersenjata merangsek masuk ke gereja Katolik. Mereka mulai melepaskan tembakan ketika jemaat sedang berusaha kabur," ujar Wali Kota Dablo, Ousmane Zongo, kepada AFP.

Menurut Zongo, para pelaku tersebut berjumlah sekitar 20 hingga 30 orang. Mereka kemudian menyandera sejumlah jemaat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka membunuh lima di antaranya. Pastor yang memimpin misa juga dibunuh sehingga total korban tewas menjadi enam," ucap Zongo.
Setelah menjalankan aksinya, para pelaku membakar gereja, juga beberapa toko dan kafe kecil sebelum melarikan diri ke pusat medis terdekat.

Di sana, mereka melakukan penjarahan kemudian membakar kendaraan kepala perawat rumah sakit tersebut.

"Atmosfernya sangat panik di kota. Orang-orang bersembunyi di dalam rumah, tak ada kegiatan. Toko-toko tutup. Kota ini seperti kota hantu," tutur Zongo.
Aparat keamanan lantas menerjunkan personel mereka ke Barsalogho, di radius sekitar 45 kilometer di selatan Dablo. Mereka menyisir area-area yang dianggap rawan.

Serangan ini terjadi dua hari setelah pasukan khusus Prancis membebaskan empat sandera warga asing di utara Burkina Faso dalam satu operasi yang menewaskan dua tentara.

Dua pekan lalu, satu gereja lain untuk umat Kristen Protestan di Burkina Faso juga menjadi sasaran serangan. Dari atas motor, pelaku melepaskan serangkaian tembakan yang menewaskan satu pendeta dan lima jemaat.

[Gambas:Video CNN]

Sejak 2015, Burkina Faso memang kerap diguncang serangan mematikan yang diduga dilakukan oleh sejumlah kelompok militan Islam, termasuk Ansarul Islam, Group to Support Islam and Muslims (GSIM), dan ISIS.

Dalam kurun waktu kurang lebih empat tahun, hampir 400 tewas akibat serangan-serangan tersebut. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER