Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga warga sipil terluka setelah orang tak dikenal melemparkan granat ke arah pasukan Perancis di Burkina Faso, beberapa saat sebelum Presiden Emmanuel Macron tiba untuk memulai turnya di Afrika, Senin (28/11).
Sang pemimpin Perancis pergi untuk memulai rangkaian kunjungan selama tiga hari di Afrika bagian barat untuk memperkuat pengaruh Perancis di kawasan, membendung eksodus migran dan mendukung perang melawan militansi Islamis di wilayah Sahel.
Kunjungan itu dinodai upaya serangan terhadap pasukan Perancis di Ibu Kota Ouagadougou hanya beberapa jam sebelum Macron tiba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua orang bertudung yang mengendarai sepeda motor melemparkan granat ke arah kendaraan pasukan Perancis" dalam perjalan menuju barak tempat tinggal pasukan khusus Perancis, kata seorang pejabat keamanan yang enggan disebutkan namanya kepada
AFP.
Tiga warga luka-luka, satu di antaranya serius, akibat serangan yang terjadi pada 20.00 waktu setempat itu, ujarnya.
"Sasaran para pelaku adalah kendaraan pasukan Perancis, yang pada akhirnya tidak terkena ledakan."
Seorang wartawan
AFP di tempat kejadian melaporkan ada lubang kecil di aspal dan kendaraan sipil yang rusak di lokasi ledakan.
Macron terbang ke Ouagadougou tiga jam kemudian untuk menjalani rangkaian kunjungan ke Burkina Faso dan Pantai Gading--dua bekas koloni Perancis yang menggulingkan pemimpinnya beberapa tahun belakangan--dan ke Ghana.
(aal)