Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri
Taiwan geram atas tindakan
China. Sebab, Negeri Tirai Bambu disebut mengklaim undang-undang legalisasi
pernikahan sesama jenis oleh Pemerintah Taiwan.
Klaim China tersebut diungkapkan melalui twitter milik Partai Komunis China pada Minggu (19/5).
"Parlemen Taiwan, China, telah melegalkan pernikahan sesama jenis sebagai yang pertama di Asia," cuit akun resmi tersebut, seperti dilansir
CNN, Senin (20/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tulisan di media sosial ini sontak memancing kemarahan Joseph Wu, selaku menteri luar negeri Taiwan.
"Salah! ... Undang-undang itu dikeluarkan oleh parlemen kami dan akan ditandatangani segera oleh presiden. Taiwan adalah negara sendiri dan tidak memiliki urusan apapun dengan pihak otoriter China," tegas Wu.
"Partai Komunis China adalah komunis pencuci otak dan mereka sangat payah," tambahnya.
Taiwan dan China berada dalam kondisi gencatan senjata selama tujuh dekade, sejak perang sipil berakhir pada 1949 silam. China telah lama menginginkan Taiwan untuk bersatu dengan mereka.
Namun, hingga kini upaya tersebut belum juga tercapai. China bahkan menyebut negara dengan 23 juta penduduk itu sebagai provinsi pemberontak.
Hubungan keduanya semakin memanas ketika Beijing mengambil momentum ini untuk mempertaruhkan klaim kedaulatan China atas Taiwan serta menyoroti keramahan bagi kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Meskipun homoseksual tidak ilegal di China dan telah dihapuskan dari daftar gangguan jiwa sejak 2001, para pakar dan aktivis mengaku tindakan diskriminasi, prasangka, dan tekanan dari pemerintah masih dialami kelompok LGBT di negara itu.
Tindakan tersebut semakin gencar di masa Presiden Xi Jinping yang berkuasa sejak 2012. Saat Xi mulai memimpin, ruang bagi kelompok LGBT di negara itu semakin tergerus.
Di bawah kepemimpinan Presiden Xi, pihak sensor China juga melarang memperlihatkan LGBT di televisi maupun daring, termasuk hubungan gay dan lesbian. Namun, beberapa aktivis China ingin merasakan dampak positif dari legalisasi pernikahan sesama jenis oleh Taiwan.
[Gambas:Video CNN]"Pemerintah China telah menyatakan bahwa tradisi dan budaya adalah alasan pernikahan sesama jenis tidak cocok di China. Tapi keputusan Taiwan, yang memiliki budaya yang sama dengan kami, menunjukkan bahwa budaya China itu terbuka, beragam, dan maju," ujar pemimpin aktivis hak LGBT di China sekaligus kepala Institut Pendidikan Kesehatan Gender Beijing, Xiaogeng Wei.
"Itu memberikan kami banyak harapan," tambahnya.
(ajw/ayp)