Prancis Tunda Ujian SMP Karena Gelombang Panas

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jun 2019 10:07 WIB
Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer, memutuskan menunda ujian untuk melindungi para pelajar dari dampak gelombang panas.
Ilustrasi gelombang panas di Prancis. (REUTERS/Regis Duvignau)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Prancis pada Senin (24/6) memutuskan menunda pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama. Mereka beralasan hal itu dilakukan untuk melindungi para pelajar dari dampak gelombang panas yang mulai melanda Eropa pekan ini.

Seperti dilansir AFP, Selasa (25/6), Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer, menyatakan ujian nasional Brevet bagi pelajar berusia 14 tahun semestinya digelar pada Kamis dan Jumat pekan ini. Namun, dia memutuskan kegiatan itu ditunda hingga pekan depan.
Blanquer menyatakan ujian diperkirakan bakal digelar pada 1 sampai 2 Juli mendatang. Dia berharap saat itu kondisi cuaca dan suhu sudah kembali normal.

"Keputusan ini untuk menjamin keselamatan para pelajar," kata Blanquer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelombang panas dilaporkan bakal mampir ke Eropa pada pekan ini. Menurut perkiraan, suhu udara di Benua Biru akan mencapai 38 derajat pada Rabu dan Kamis.

Gelombang panas itu diduga diakibatkan oleh badai yang terhenti di Samudra Atlantik dan tekanan udara tinggi yang terjadi di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Menurut situs prakiraan cuaca, Accuweather, kondisi itu menyebabkan udara panas di Benua Afrika akan mengalir ke kawasan Eropa.
Menurut Accuweather, Spanyol akan menjadi daerah pertama yang diterjang gelombang panas sepanjang akhir pekan depan. Setelah itu gelombang panas akan menyebar ke Prancis, Jerman, Belgia, Republik Ceko, Swiss, dan Italia.

Accuweather memperkirakan kondisi itu akan bertahan hingga awal Juli. Menurut Badan Meteorologi Prancis, Meteo France, gelombang panas akan dimulai pada Minggu dengan suhu berkisar 35 sampai 40 derajat Celcius di seluruh negeri.

Kementerian Kesehatan Prancis mengimbau supaya pemerintah membuka taman-taman bagi para tunawisma untuk berteduh. Mereka juga meminta pemerintah daerah membantu para warga lanjut usia.

Menurut Badan Meteorologi Jerman, Deutscher Wetterdienst, memperingatkan gelombang panas kemungkinan akan mulai terasa pada Senin besok dan mencapai puncak pada Rabu atau Kamis pekan depan.

[Gambas:Video CNN]

Tahun lalu Eropa juga dilanda gelombang panas. Kondisi itu mengakibatkan kematian penduduk di Spanyol dan Portugis, serta memicu kekeringan di Jerman dan Swedia. (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER