Kualitas Udara Singapura Kembali Tak Sehat Akibat Kabut Asap

CNN Indonesia
Selasa, 17 Sep 2019 18:20 WIB
Kualitas udara di Singapura kembali ke tingkat tak sehat, Selasa (17/9), sehari setelah sempat membaik usai terkepung kabut asap akibat karhutla di Indonesia.
Kualitas udara di Singapura kembali ke tingkat tak sehat, Selasa (17/9), sehari setelah sempat membaik usai terkepung kabut asap akibat karhutla di Indonesia. (AFP Photo/Roslan Rahman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kualitas udara di Singapura kembali ke tingkat tidak sehat pada Selasa (17/9), sehari setelah dilaporkan sempat membaik usai terkepung kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura (NEA) melaporkan bahwa kualitas udara kembali ke tingkat tidak sehat setelah Indeks Standar Polutan (PSI) di barat dan selatan negara itu menembus angka 102.

Sementara itu, PSI di timur Singapura mencapai 93, disusul 92 di utara, dan 91 di kawasan pusat Negeri Singa.
Berdasarkan indikator Indeks Polutan Udara (API), tingkat polusi 0-50 mengindikasikan kualitas udara bagus, 51-100 sedang, 101-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 300 ke atas berarti berbahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NEA memperkirakan PSI di Singapura akan meningkat jika kabut asap dari Sumatera terus berembus akibat karhutla yang tak kunjung usai.

"Dengan perkiraan kualitas udara seperti ini dalam 24 jam, warga yang sehat harus mengurangi kegiatan fisik di luar ruangan," tulis NEA sebagaimana dikutip Channel NewsAsia.
Pernyataan itu berlanjut, "Warga lansia, perempuan hamil, dan anak-anak juga harus meminimalkan kegiatan fisik di luar ruangan, sementara pengidap penyakit lambung atau jantung kronis harus menghindari kegiatan fisik di luar ruangan."

Sementara itu, pemerintah Singapura juga mengaktifkan satuan tugas untuk mengatasi dan mengantisipasi dampak kabut asap.

Pemerintah Singapura mengambil langkah-langkah ini setelah pada akhir pekan lalu PSI di negara mereka menembus tingkat tidak sehat untuk pertama kalinya sejak Agustus 2016 lalu akibat kabut asap dari Indonesia.

[Gambas:Video CNN]
Di tengah kemelut kabut asap ini, Singapura pun menawarkan bantuan untuk menanggulangi karhutla di Indonesia.

"Seperti biasa, kami siap membantu memadamkan api di lapangan. Singapura sudah menawarkan bantuan pemadam kebakaran teknis ke Indonesia dan siap mengerahkan mereka jika diminta oleh Indonesia," ujar Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Masagos Zulkifli. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER