Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Turki Recep Tayyip
Erdogan mengancam akan membanjiri Eropa dengan jutaan
pengungsi jika mereka mengkritik operasi militer yang dilakukan Ankara di Suriah.
Turki telah meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Kurdi di Suriah sebagai tanda dimulainya operasi militer di perbatasan Turki-Suriah pada Rabu lalu.
"Saya katakan lagi, jika Anda coba mengatakan operasi kami di sana sebagai invasi, tugas kami sederhana, kami akan membuka pintu dan
mengirimkan 3,6 juta pengungsi," kata Erdogan dalam pidatonya Kamis (10/10) seperti dikutip dari
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengklaim sudah 109 teroris terbunuh dalam operasi itu. Erdogan menyebut operasi itu bakal diperluas mencakup wilayah dari Manbij hingga perbatasan Irak.
[Gambas:Video CNN]"Apa yang kami lakukan ini mencegah teroris di perbatasan selatan kami. Ini tidak dapat dibiarkan."
Turki saat ini menampung 3,6 juta pengungsi dari konflik di Suriah yang sudah berlangsung selama delapan tahun .
Berdasarkan perjanjian dengan Uni Eropa pada 2016, Turki sepakat untuk mencegah pengungsi membanjiri Eropa dengan imbalan 6 miliar euro dan bebas visa untuk warganya.
Namun seiring berjalannya waktu, Turki mengkritik pemberian bantuan dari Brussels.
Turki menyatakan salah satu tujuan operasi militer adalah untuk menciptakan zona aman bagi pengungsi Suriah.
"Bagi mereka yang ingin kembali ke negara mereka tetapi tidak memiliki rumah lagi, kami berencana untuk membangun permukiman untuk satu juta orang, dengan pembiayaan internasional," kata Erdogan.
Dia juga berusaha memulangkan anggota ISIS yang saat ini ditahan oleh pasukan Kurdi.
"Mereka yang perlu dijebloskan ke penjara, akan tetap di penjara. Kami akan memulangkan ke negara asal jika mereka mau menerimanya kembali," kata dia.
(dea)