Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Inggris menemukan 39
mayat di dalam sebuah truk kontainer di wilayah industri di Essex, Inggris, Rabu (23/10) pagi. Dikutip
AFP, identifikasi awal menunjukkan jasad tersebut terdiri 38 orang dewasa dan satu remaja. Namun belum diketahui penyebab tewas para korban.
"Ini adalah kejadian tragis dengan korban tewas dalam jumlah yang besar. Tim kami sedang menyelidiki kejadian dan memproses identifikasi para korban meski penyelidikan ini dapat memakan waktu yang lama," kata Kepala Kepolisian Essex, Andrew Mariner.
Kepolisian awalnya mendapatkan informasi dari layanan ambulans pada pukul 01.40 pagi waktu setempat bahwa ditemukan sebuah truk kontainer di Taman Industri Waterglade.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mariner menduga truk itu berasal dari Bulgaria dan masuk ke Inggris melalui Pelabuhan Holyhead di Wales. Pengemudi truk berusia 25 tahun asal Irlandia Utara ditahan atas dugaan pembunuhan.
[Gambas:Video CNN]"Kami telah menahan pengemudi truk yang terkait dengan insiden ini dan akan ditahan selama penyelidikan dilakukan," ujar Mariner. Dikutip
CNN, kepolisian langsung mengamankan lokasi dengan menggandeng pemerintah daerah.
Penemuan jasad itu mengundang berbagai reaksi dari pejabat Inggris, termasuk Perdana Menteri Boris Johnson. "Saya mendapatkan informasi perkembangan secara rutin dan Kementerian Dalam Negeri akan bekerja sama dengan Kepolisian Essex untuk mengungkap apa yang terjadi," kata Johnson dalam akun Twitter pribadi.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Priti Patel yang mengaku terkejut dan sedih.
"Kaget dan sedih dengan insiden tragis ini di Grays. Kepolisian Essex telah menahan seseorang dan kita harus memberinya ruang agar dapat menjalankan proses investigasi," kata Patel di Twitter
Sedangkan Wakil Menteri Dalam Negeri sekaligus Menteri Keamanan Negara, Brandon Lewis, menyebut insiden itu sangat tragis.
"Pikiran [saya] bersama dengan para korban serta keluarga dan teman-teman mereka. Kepolisian sedang bekerja untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab [dalam kasus ini agar] diproses secara hukum," ujar Lewis. Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan investigasi untuk mengungkap kasus tersebut.
(fls/dea)