
Demonstrasi Chile Meluas Hingga Ke Pemukiman Elite
CNN Indonesia | Kamis, 07/11/2019 17:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi demonstrasi terhadap pemerintah Chile menyebar hingga sejumlah wilayah pemukiman masyarakat kalangan atas di Ibu Kota Santiago. Hal ini menambah ketegangan di negara itu akibat kerusuhan yang berlangsung selama tiga pekan.
Melansir AFP, Kamis (7/11), demonstrasi itu berawal saat ratusan massa berkumpul di pusat bisnis Costanera Center untuk melakukan aksi demo. Tidak lama setelah itu, sekelompok polisi anti huru-hara membubarkan demonstran dengan menembakkan meriam air dan gas air mata ke arah massa.
Massa kemudian menyebar hingga mencapai sebuah kompleks perumahan masyarakat kalangan atas di Providencia, yang merupakan pusat sektor keuangan Chile. Bentrok antara massa dan polisi terjadi hingga menyebabkan kerusakan gedung pemerintah dan merugikan sebuah apotek serta dua bank.
Gubernur Daerah Providencia, Evelyn Matthei, menyebut situasi demonstrasi tersebut belum pernah terjadi.
"Kami hidup dalam [situasi dengan] tingkat kekerasan dan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.
Tidak hanya Matthei, masyarakat setempat khawatir dengan situasi di Chile belakangan.
"Masyarakat lebih sedih dan takut tentang bagaimana negara ini akan kembali seperti biasa," kata pengacara Andrea Ortega (43).
Selain di Providencia, bentrok juga terjadi di wilayah Renca. Massa menyerang sebuah kantor polisi hingga menyebabkan lima petugas terluka.
[Gambas:Video CNN]
Beberapa pengendara truk dan mobil memblokir akses jalan raya terkait protes kenaikan tarif jalan tol.
Demonstrasi berujung kerusuhan telah menyebabkan 20 orang tewas.
Tim misi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB sedang menyelidiki adanya dugaan kekerasan yang dilakukan kepolisian.
Institut HAM independen di Chile menuturkan pihaknya telah melaporkan setidaknya ada 181 kasus yang meliputi pembunuhan, kekerasan seksual, dan penyiksaan yang dilakukan polisi militer
Pinera menjanjikan akan menghukum berat para aparat yang melakukan kekerasan dan massa yang melakukan perusakan selama demonstrasi berlangsung.
Sebagai upaya meredam demonstrasi, Pinera merombak kabinet pemerintahannya beberapa pekan lalu.
Terbaru, ia menandatangani sebuah undang-undang yang menjamin upah bulanan minimum sebesar US$467 (sekitar Rp 6,5 juta).
Akan tetapi, para demonstran tetap berkeras menuntut Pinera mundur. Pinera menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya.
Demonstrasi itu telah menyebabkan batalnya sejumlah acara, di antaranya konferensi iklim PBB, konferensi ekonomi internasional, dan sejumlah pertandingan sepakbola internasional seperti pertandingan persahabatan antara Chile dan Bolivia serta laga final pertandingan Copa Libertadores. (fls/ayp)
Melansir AFP, Kamis (7/11), demonstrasi itu berawal saat ratusan massa berkumpul di pusat bisnis Costanera Center untuk melakukan aksi demo. Tidak lama setelah itu, sekelompok polisi anti huru-hara membubarkan demonstran dengan menembakkan meriam air dan gas air mata ke arah massa.
Massa kemudian menyebar hingga mencapai sebuah kompleks perumahan masyarakat kalangan atas di Providencia, yang merupakan pusat sektor keuangan Chile. Bentrok antara massa dan polisi terjadi hingga menyebabkan kerusakan gedung pemerintah dan merugikan sebuah apotek serta dua bank.
Gubernur Daerah Providencia, Evelyn Matthei, menyebut situasi demonstrasi tersebut belum pernah terjadi.
"Kami hidup dalam [situasi dengan] tingkat kekerasan dan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.
Tidak hanya Matthei, masyarakat setempat khawatir dengan situasi di Chile belakangan.
"Masyarakat lebih sedih dan takut tentang bagaimana negara ini akan kembali seperti biasa," kata pengacara Andrea Ortega (43).
Selain di Providencia, bentrok juga terjadi di wilayah Renca. Massa menyerang sebuah kantor polisi hingga menyebabkan lima petugas terluka.
[Gambas:Video CNN]
Beberapa pengendara truk dan mobil memblokir akses jalan raya terkait protes kenaikan tarif jalan tol.
Demonstrasi berujung kerusuhan telah menyebabkan 20 orang tewas.
Tim misi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB sedang menyelidiki adanya dugaan kekerasan yang dilakukan kepolisian.
Institut HAM independen di Chile menuturkan pihaknya telah melaporkan setidaknya ada 181 kasus yang meliputi pembunuhan, kekerasan seksual, dan penyiksaan yang dilakukan polisi militer
Pinera menjanjikan akan menghukum berat para aparat yang melakukan kekerasan dan massa yang melakukan perusakan selama demonstrasi berlangsung.
Sebagai upaya meredam demonstrasi, Pinera merombak kabinet pemerintahannya beberapa pekan lalu.
Terbaru, ia menandatangani sebuah undang-undang yang menjamin upah bulanan minimum sebesar US$467 (sekitar Rp 6,5 juta).
Akan tetapi, para demonstran tetap berkeras menuntut Pinera mundur. Pinera menyatakan tidak akan mundur dari jabatannya.
Demonstrasi itu telah menyebabkan batalnya sejumlah acara, di antaranya konferensi iklim PBB, konferensi ekonomi internasional, dan sejumlah pertandingan sepakbola internasional seperti pertandingan persahabatan antara Chile dan Bolivia serta laga final pertandingan Copa Libertadores. (fls/ayp)
ARTIKEL TERKAIT

Chile Masih Rusuh, Presiden Pinera Menolak Mundur
Internasional 1 bulan yang lalu
VIDEO: Pedemo Chile Kembali Bentrok dengan Aparat
Internasional 1 bulan yang lalu
Gempa Mengguncang Saat Aksi Demonstrasi di Chile
Internasional 1 bulan yang lalu
FOTO: Demo di Chile Kembali Memanas
Internasional 1 bulan yang lalu
Kerusuhan Berlanjut, Chile Batal Gelar Konferensi Iklim PBB
Internasional 1 bulan yang lalu
VIDEO: Pedemo Bentrok di Depan Istana Presiden Chile
Internasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Tak Mau Seperti Hong Kong, Ma'ruf Waspadai 'Virus Discontent'
Nasional • 08 November 2019 12:08
Aktivitas Petualangan yang Bisa Dilakukan di Chile
Gaya Hidup • 20 August 2019 09:46
VIDEO: Kurang Gizi, Katak Terancam Punah di Chile
Teknologi • 07 August 2019 16:58
Perjanjian Dagang RI-Chile Bakal Kerek Ekspor US$104 Juta
Ekonomi • 06 August 2019 09:18
TERPOPULER

VIDEO: Korea Utara Uji Coba Nuklir di Sohae
Internasional • 10 jam yang lalu
VIDEO: Suu Kyi Disambut Pendukung Usai Hadiri Sidang PBB
Internasional 8 jam yang lalu
Korea Utara Kembali Uji Situs Peluncuran Rudal
Internasional 13 jam yang lalu