Jakarta, CNN Indonesia -- Korban meninggal akibat wabah
campak di
Samoa sampai saat ini mencapai 32 orang. Sebanyak 28 dari mereka adalah bayi berusia di bawah empat tahun.
Seperti dilansir
AFP, Rabu (27/11), sampai saat ini ada 2,437 orang penduduk Samoa yang terjangkit campak. Jumlah itu meningkat lima kali lipat dalam sepekan terakhir.
Anak-anak adalah yang paling rentan terhadap wabah campak. Penyakit itu menyebabkan iritasi kulit dan demam, tetapi jika terlambat ditangani maka bisa menyebabkan kerusakan otak hingga kematian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah korban meninggal juga meningkat tiga kali lipat. Pemerintah Samoa menyatakan sudah menggenjot program vaksin akibat merebaknya wabah campak.
Sampai saat ini sudah 57 ribu orang dari 200 ribu penduduk Samoa menjalani program imunisasi. Perdana Menteri Tuilaepa Malielegaoi juga mewajibkan seluruh warganya menjadi peserta program tersebut.
"Jalan kami masih panjang dan masih banyak yang harus kami lakukan. Kami tidak bisa tenang sampai seluruh orang divaksinasi," kata Malielegaoi.
Pemerintah Samoa di sudah menyatakan status darurat nasional akibat wabah campak. Mereka juga memutuskan menutup seluruh sekolah dan melarang anak-anak bermain dan wajib melakukan vaksinasi.
(ayp)