Respons Pemakzulan, Trump Minta Warga AS 'Pecat' Ketua DPR

CNN Indonesia
Kamis, 19 Des 2019 11:23 WIB
Presiden Donald Trump meminta warga AS terutama para pendukung untuk mendepak Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi dari jabatan untuk merespons pemakzulan.
Presiden AS Donald Trump. (JEFF KOWALSKY / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump meminta warga Amerika Serikat terutama para pendukung untuk mendepak Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi dari jabatannya.

Pernyataan itu diutarakan Trump saat berkampanye di Michigan beberapa saat sebelum Dewan Perwakilan resmi memakzulkannya, Rabu (18/12) malam.

"Pilih Pelosi untuk dikeluarkan dari kantornya [Dewan Perwakilan]. Sebanyak 10 juta warga AS akan hadir ke tempat pemungutan suara tahun depan untuk mendukung Pelosi keluar dari Dewan Perwakilan," kata Trump di depan kerumunan massa kampanye pemilu 2020.

Pernyataan itu disambut sorakan dari para pendukung Trump yang berteriak "Keluarkan Dia!".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump merasa tidak sedang menghadapi proses pemakzulan. Politikus Partai Republik itu menganggap langkah Partai Demokrat yang menggagas pemakzulan sebagai sebuah tindakan kebencian terhadap warga Amerika.

"Demokrat menyatakan kebencian dan penghinaan mendalam mereka terhadap para pemilih AS. Mereka [Demokrat telah mencoba memakzulkan saya sejak hari pertama saya menjabat," kata Trump dikutip AFP.
[Gambas:Video CNN]
Sama seperti Trump, sebagian besar pendukung dalam kampanye itu tampak tak terganggu dengan proses pemakzulan yang terus berjalan di Dewan Perwakilan.

Para pendukung Trump bahkan menertawakan setiap lelucon sang presiden yang mendeskriditkan proses pemakzulan di DPR.

"Saya lebih suka berada di tengah kerumunan seperti ini. Ini kampanye yang hebat. Kalian semua menginspirasi!" kata Trump.

Kerumunan massa pun menjawab pernyataan Trump itu dengan sorakan "empat tahun lagi, empat tahun lagi".

Setelah berdebat selama 10 jam dalam rapat, DPR sepakat memakzulkan Trump dengan dua pasal yakni penyalahgunaan kewenangan presiden dan menghalangi penyelidikan di Kongres.

Trump selanjutnya akan disidang Senat yang rencananya digelar paling cepat pada Januari 2020 mendatang. Senat, yang didominasi Partai Republik, membutuhkan suara minimal dua pertiga untuk benar-benar memakzulkan dan mendepak Trump dari Gedung Putih. (rds/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER