Jelang Tahun Baru, Turki Tangkap 20 Terduga ISIS
CNN Indonesia
Jumat, 27 Des 2019 14:14 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Turki dilaporkan menangkap 20 orang yang diduga anggota kelompok teroris ISIS menjelang tahun baru 2020.
Penangkapan itu dilakukan setelah kepolisian Turki merazia sekitar 48 alamat di Istanbul, Kamis (26/12).
Hingga kini, pihak berwenang Turki masih belum mengungkap status kewarganegaraan puluhan terduga ISIS tersebut.
Kepolisian Turki memang terus memperketat pengamanan dengan melakukan berbagai razia dan penahanan sebagai antisipasi terhadap risiko serangan teroris menjelang tahun baru 2020.
[Gambas:Video CNN]
Turki bersiaga dalam mengantisipasi potensi serangan teror menjelang hari-hari besar, termasuk perayaan malam tahun baru.
Di malam tahun baru 2017 lalu, penembakan massal terjadi di sebuah kelab malam di Istanbul. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan 39 orang itu.
Selain itu, Turki juga memang kerap menjadi tempat singgah bagi simpatisan asing ISIS yang ingin ingin keluar atau masuk Suriah dan Irak.
Sejak Oktober lalu, Turki terus berupaya mendeportasi ratusan militan ISIS ke negara asal. Upaya pemulangan itu dilakukan setelah Turki meluncurkan operasi militer di utara Suriah.
Dilansir AFP, Turki memprotes sejumlah negara Barat yang menolak menerima kembali warga-warganya yang kedapatan mendukung ISIS di Suriah dan Irak.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak negara-negara Barat tersebut untuk bertanggung jawab atas para anggota militan ISIS yang ternyata merupakan warga negara mereka. (rds/dea)
Penangkapan itu dilakukan setelah kepolisian Turki merazia sekitar 48 alamat di Istanbul, Kamis (26/12).
Hingga kini, pihak berwenang Turki masih belum mengungkap status kewarganegaraan puluhan terduga ISIS tersebut.
Kepolisian Turki memang terus memperketat pengamanan dengan melakukan berbagai razia dan penahanan sebagai antisipasi terhadap risiko serangan teroris menjelang tahun baru 2020.
[Gambas:Video CNN]
Turki bersiaga dalam mengantisipasi potensi serangan teror menjelang hari-hari besar, termasuk perayaan malam tahun baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Turki juga memang kerap menjadi tempat singgah bagi simpatisan asing ISIS yang ingin ingin keluar atau masuk Suriah dan Irak.
Sejak Oktober lalu, Turki terus berupaya mendeportasi ratusan militan ISIS ke negara asal. Upaya pemulangan itu dilakukan setelah Turki meluncurkan operasi militer di utara Suriah.
Dilansir AFP, Turki memprotes sejumlah negara Barat yang menolak menerima kembali warga-warganya yang kedapatan mendukung ISIS di Suriah dan Irak.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak negara-negara Barat tersebut untuk bertanggung jawab atas para anggota militan ISIS yang ternyata merupakan warga negara mereka. (rds/dea)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK