Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban meninggal akibat terjangan
Topan Phanfone di
Filipina saat ini sudah mencapai 50 orang. Hal ini membuat bencana alam itu menjadi yang paling mematikan pada 2019.
Sampai saat ini diperkirakan ada 80 ribu penduduk yang masih bertahan di lokasi pengungsian. Kemungkinan mereka akan merayakan pergantian tahun di penampungan sementara.
"Kami sangat sedih sejumlah warga masih mengungsi. Kami akan tetap membantu mereka sampai mereka bisa mandiri kembali," kata Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Filipina, Mark Timbal, seperti dilansir
AFP, Selasa (31/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini dilaporkan lima orang masih hilang akibat badai tersebut. Korban luka pun tercatat mencapai 143 orang.
Topan Phanfone yang menghantam kawasan tengah Filipina bergerak menjauh ke Laut China Selatan sejak Sabtu (28/12) pekan lalu.
[Gambas:Video CNN]Badai itu diperkirakan menghancurkan 260 ribu rumah penduduk. Sedangkan kerugian akibat kerusakan di bidang pertanian dan infrastruktur diprediksi mencapai USD21 juta (sekitar Rp292,7 miliar).
(ayp)