Pemerintah Ukraina Santuni Korban Pesawat Jatuh Rp114,8 Juta

CNN Indonesia
Minggu, 12 Jan 2020 17:52 WIB
Pemerintah Ukraina memberikan santunan kepada keluarga korban pesawat maskapai Ukraine International Airlines senilai US$8.350 atau Rp114,8 juta.
Keluarga korban pesawat Ukraina yang jatuh di Iran akan mendapatkan santunan senilai US$8.350. (AP Photo/Ebrahim Noroozi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Ukraina Oleksiy Honcharuk menyatakan pemerintah Ukraina akan memberikan kompensasi senilai US$8.350 atau sekitar Rp114,8 juta kepada masing-masing keluarga korban tewas dalam peristiwa jatuhnya pesawat Ukraina di Iran pekan ini.

Sebelumnya, pihak militer Iran menyatakan tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan PS 752 pada Rabu (8/1) lalu. Sebab, militer Iran mengira pesawat akan melakukan serangan.

Penembakan tersebut menyebabkan burung besi itu jatuh tidak lama setelah lepas landas dan menewaskan seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 176 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Reuters yang dilansir dari Antara, Minggu (12/1), Honcharuk menyebutkan maskapai penerbangan nasional Ukraine International Airlines akan menyerahkan dana santunan kepada keluarga anggota kru yang meninggal dalam kecelakaan pesawat.


Namun, juru bicara maskapai tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Perdana menteri juga menuturkan para diplomat Ukraina sedang mencari cara agar memperoleh kompensasi dari otoritas Iran.

Mengutip Associated Press, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan pemerintahannya dan pemerintah Iran akan bersama-sama membuka kotak hitam (black box) yang ada di pesawat milik Ukraine International Airlines.

"Kami (Zelensky dan Rouhani) sepakat bahwa ia (Rouhani) akan memerintahkan penyelesaian sesegera mungkin dan dibantu oleh para ahli Ukraina mengenai identifikasi mayat-mayat dan mempersiapkan mereka untuk kembali ke Ukraina. Ini harus segera dilakukan," ujar Zelensky.

[Gambas:Video CNN] (antara/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER